bdadinfo.com

Misteri Dibalik Keangkeran Bandara Kuala Namu, Empat Nyawa yang Sudah Melayang Karena Kesambet (Bagian 2) - News

Misteri Dibalik Keangkeran Bandara Kuala Namu, Empat Nyawa Yang Sudah Melayang Karena Kesambet (Bagian 2)

- Saat ini kehidupan orang halus di lokasi pembangunan Bandara Kuala Namu lagi terusik. Mereka keberatan pemukimannya dijadikan lapangan luas bak padang pasir.

Pekerja dan warga disana juga sering diteror oleh ulah kaum bunian yang merasa terusik.

Bandara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota Medan.

Baca Juga: Bye Jokowi! Ibu Kota Nusantara Siap Berjaya di tangan Prabowo, Nggak Perlu Sentuhan Tangannya Jokowi Lagi Selamat Pulang ke Kampung Halaman

Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.

Kuala Namu akan menggantikan Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahun.

Saat selesai dibangun, Kuala Namu yang diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatra dan sekitarnya, akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Peraturan di Kolam Renang untuk Jaga Keselamatan, Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 Halaman 196 Subtema 4 Pembelajaran 4

Pemindahan bandara ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun 1991. Dalam kunjungan kerja ke Medan, Azwar Anas, Menteri Perhubungan saat itu, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.

Persiapan pembangunan diawali pada tahun 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda.

Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga muncul momentum baru saat terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada September 2005 yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Polonia.

Baca Juga: Respon Cepat PMI, Jusuf Kalla Tinjau Langsung Lokasi Banjir Bandang di Kabupaten Agam

Kecelakaan yang merenggut nyawa Gubernur Sumatra Utara Tengku Rizal Nurdin tersebut juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara meninggal dunia akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman.

Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Recana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan yang belum terselesaikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat