bdadinfo.com

Misteri Keangkeran Warenhuis Supermarket Terbesar Pertama di Medan: Ada Terowongan Bawah Tanah Mistis yang Terhubung ke ke Istana Maimun. (Bagian 1) - News

Waren Huis Supermarket disebut-sebut terhubung oleh terowongan bawah tanah, seperti kediaman Tjong A Fie, Istana Maimun dan Masjid Raya Medan.

- Bangunan Kantor Tenaga Kerja yang berada dipersimpangan Jalan Hindu yang dulunya bernama Jalan Kebudayaan dan Jalan Ahmad Yani VII didirikan pada tanggal 16 Februari 1919 oleh Walikota Medan pertama Daniel Baron Mackay.

Angka tahun pendirian ini tertulis pada bagian tembok bangunan. Arsitek bangunan ini adalah G. Bos, nama G. Bos juga tertulis di dinding tembok.

Bangunan ini dibangun dan difungsikan pertama kali pada tanggal 12 Februari 1916, setelah secara resmi dibuka Walikota Medan pertama, Daniel Baron Mac kay.

Bangunan ini dikenal sebagai Medan Warenhuis, sebuah pusat perbelanjaan 46 untuk orang Belanda yang tinggal di Medan pada masa Kolonial.

Baca Juga: Misteri Keangkeran Terowongan Bawah Tanah Terhubung Langsung ke Berbagai Bangunan Bersejarah di Kota Medan Terpendam Harta Karun Emas? (Bagian. 2)

Sekarang bangunan tersebut dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan di fungsikan sebagai gedung perkantoran dari beberapa departemen. Perawatan terhadap bangunan tersebut sangat kurang.

Bangunan ini pada awalnya merupakan pusat perbelanjaan bagi orang Belanda, bangunan ini merupakan Bangunan Bersejarah yang berada di lingkungan Kecamatan Medan Barat, Kelurahan Kesawan lingkungan VII.

Bangunan ini dilengkapi oleh sebuah menara tepat disudut dan dua menara lainnya pada sayap kiri dan kanan bangunan, suatu ide rancangan yang dipengaruhi oleh gaya renaissance. Pada Lantai dua, terdapat balkon dengan balustrade yang dekoratif.

Saat berada di depan pintu utama, tepatnya di persimpangan Jalan Hindu dan Jalan Ahmad Yani, kita akan melihat tulisan kecil di tiang teras depan gedung: op den 16:2:1919, werd voor dit gebouw, de eerste, steen gelegd door, Daniel Barcn Mackay Burgermeester Van Medan’ atau terjemahan bebasnya ‘Batu pertama gedung ini diletakkan oleh Wali Kota Medan,Daniel Baron Mackay, pada 16:2:1919’.

Baca Juga: Optimalkan Fungsi Aset Daerah, Bapenda dan Inspektorat Kota Padang Bakal Pindah Kantor

Tulisan ini membuktikan bahwa gedung unik tersebut adalah satu dari peninggalan Kolonial Belanda.

Bahkan diatasnya telah ada plat bahwa gedung tersebut adalah cagar budaya yang dilindungi oleh Pemko Medan. Namun sayang, peninggalan bersejarah tersebut akhirnya terbakar, pada tahun 2013 Minggu (30/6) sore.

Menurut ketua AMPI Cabang Medan Barat, Marzuki Piliang mengatakan dahulu, gedung yang ini tempati oleh 6 kepala keluarga dan gedung Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Cabang Medan Barat dan gedung perkantoran Pimpinan cabang Sekitar Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit (PC SPTSK-SPSI) ini, kondisinya semakin hancur karena dilalap si jago merah.

Memang, sehari usai kebakaran, beberapa pekerja terlihat membersihkan sisa-sisa kebakaran dan sebagian lainnya bersiap-siap membersihkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat