- Penyakit kanker mempunyai sejarah panjang di dunia medis. Berbagai usaha dunia medis mulai operasi atau bedah, kemoterapi, radioterapi hingga kombinasi agar pasien selamat dan sembuh masih membuat penyakit ini mempunyai angka kematian yang tinggi.
Melihat kondisi itu, salah satu Diva legendaris Indonesia Vina Panduwinata mendirikan Yayasan Viyana Bhakti Nusantara bekerjasama dengan PT. Daun Teratai Herbalife.
Tujuannya, memberikan dukungan moril dan batuan sosial bagi penderita kanker secara menyeluruh terutama masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu.
"Viyana diambil dari nama saya. Saya melihat banyak di sekitar kita yang ternyata menderita kanker. Kehidupan semakin lama ini semakin sulit, banyak stress yang datang dan saya lihat banyak sekali penderita kanker. Itu yang buat saya merasa ingin berbuat sesuatu," ujar Vina Panduwinata saat ditemui di Jakarta, Minggu, 9 April 2023.
Penyanyi 63 tahun itu memiliki alasan tersendiri mengapa tergerak untuk membangun sebuah yayasan untuk para penderita kanker.
Ia mengatakan sangat sedih jika melihat orang yang menderita kanker. Terlebih ia juga memiliki pengalaman yang cukup menyedihkan dengan penyakit tersebut.
Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud MD Apresiasi Ketegasan Kepala BP2MI Pecat Pegawai Nakal: Tidak Main-main
"Saya sendiri sedih jika melihat orang menderita penyakit kanker. Dimana saya juga ditinggalkan oleh ayah tercinta karena kanker. Penyakit kanker ini sesuatu yang ada di kepala saya," beber pelantun Burung Camar itu.
Vina menjelaskan, jika Yayasan Viyana Bhakti Nusantara hadir dengan memberikan pelayanan dalam bentuk konsultasi, menyediakan obat alternatif yang dapat dikombinasikan dengan tindakan medis.
Selain itu layanan yang dihadirkan juga berupa segala informasi tentang kanker, hingga sesi berbagi pengalaman antar sesama penderita kanker agar tetap mempunyai harapan dalam berjuang mengahadapi penyakit kanker.
Baca Juga: Resep Kue Ladrang Keju Khas Lebaran, Mudah, Dijamin Enak, dan Disukai Tamu
Seperti diketahui, berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC), tahun 2040 diperkirakan akan terjadi sekitar 29,5 juta kasus baru dan 16,3 juta kematian akibat penyakit kanker di dunia.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23.