bdadinfo.com

Mengintip Koleksi Museum Aceh, Ada Lonceng Peninggalan Abad ke-15 - News

Museum Aceh berdiri sejak 1915 (indonesiakaya.com)


- Museum menjadi salah satu destinasi wisata favorit penikmat sejarah.

Pecinta wisata sejarah tidak ingin melewatkan kesempatan mengunjungi Museum Aceh ketika mengunjungi provinsi ini.

Museum Aceh terletak di Jalan Alauddin Mahmud Syah, Banda Aceh. Anda akan melihat beragam pernak-pernik peninggalan sejak era prasejarah.

Baca Juga: Banana Fritters and Galang's Favorite Snack, Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Halaman 74 75 Section 2

Di sini, Anda dapat menemukan berbagai jenis perkakas. Peralatan pertanian dan rumah tangga.

Ada juga senjata dan pakaian tradisional Aceh.

Tidak ketinggalan, Anda bisa melihat koleksi manuskrip kuno, dokumentasi foto sejarah, dan maket perkembangan Masjid Agung Baiturrahman.

Baca Juga: Menguak Sepak Terjang Alexander Tedja, Crazy Rizh Surabaya yang Ingin 'Menguasai' Batam

Museum Aceh berdiri sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Bangunan ini diresmikan Gubernur Sipil dan Militer Aceh, Jenderal H.N.A Swart pada 31 Juli 1915.

Museum ini pernah dipimpin FW Stammeshaus yang juga bertugas sebagai kepala museum sekaligus kurator hingga 1931.

Kala itu, Museum Aceh sekadar berbentuk rumah tradisional Aceh, yakni Rumoh Aceh.

Baca Juga: Ragam Wisata Alam di Sumatera Barat, dari Kuliner Super Nikmat hingga Jelajahi Pulau Pamutusan yang Memikat

Keberadaan Rumoh Aceh pun masih dipertahankan di area halaman museum.

Bangunan menyerupai rumah panggung itu terbuat dari kayu. Sistem konstruksi pasak membuatnya dapat dibongkar pasang secara mudah.

Sebelumnya, Rumoh Aceh itu pernah dipamerkan dalam Pameran Kolonial (De Koloniale Tentoonsteling) di Semarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat