bdadinfo.com

Riwayatmu Kini Stasiun KA Bukittinggi, Dikenal dengan Nama Stasiun Fort de Kock Sejak Zaman Belanda - News

 Stasiun Kereta Api Bukittinggi dahulu dikenal sebagai Stasiun Fort de Kock—adalah stasiun kereta api nonaktif kelas II yang terletak di Tarok Dipo, Guguk Panjang, Bukittinggi. Stasiun yang terletak pada ketinggian +920 meter ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatra Barat.

- Stasiun Kereta Api Bukittinggi dahulu dikenal sebagai Stasiun Fort de Kock.

Adapun, Stasiun Kereta Api Bukittinggi adalah stasiun kereta api nonaktif kelas II yang terletak di Tarok Dipo, Guguk Panjang, Bukittinggi.

Stasiun Kereta Api Bukittinggi terletak pada ketinggian kurang lebih 920 meter ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatra Barat.

Baca Juga: Target Akhir Tahun, Pembangunan Tol Bangkinang Koto Kampar Semakin Dekat dan Siap untuk Dilewati

Dalam sejarahnya, stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Padang Panjang Payakumbuh.

Tidak seperti jalur lainnya di Sumatra Barat yang memfokuskan diri untuk pengangkutan batu bara, jalur kereta api ini hanya digunakan untuk mengangkut biji kopi.

Mereka dimanfaatkan oleh para tentara dari Benteng Fort de Kock di Kota Bukittinggi.

Baca Juga: Andre Rosiade Bantu Korban Luka Bakar dari Agam

Jalur ini sepaket dengan pembangunan jalur Padang–Sawahlunto. Jalur menuju Fort de Kock Bukittinggi selesai pada 1 November 1891.

Dari Bukittinggi pembangunan dilanjut untuk menjangkau tambang emas di Payakumbuh. Jalurnya dibuka pada 15 September 1896.

Pada 1891 jalurnya dibuka pada tanggal 15 September 1896 dan di tutup pada 1986 yang sebelumnya diberinama Stasiun Fort de kock.

Baca Juga: Uji Kompetensi Bagian A dan B: Usaha dan Pesawat Sederhana, Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 99-103

Jalur ini tetap beroperasi setelah masa-masa kemerdekaan, tetapi hanya difokuskan untuk pengangkutan penumpang.

Namun, karena jalur kereta api yang ekstrem, prasarana dan sarana yang tua. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat