- Sebagian kawasan DKI Jakarta dilanda krisis air bersih, musim kemarau dituding sebagai penyebanya. Ibukota Negara ini juga memiliki tingkat pencemaran udara terburuk.
Banyak warga DKI Jakarta yang menjeritkan semakin parahnya dampak krisis air bersih, antara lain seperti yang melanda kawasan Jakarta Barat, salah satunya sebagaimana yang dialami rakyat di Kelurhan Pegadungan dan Kalideres, Jakbar.
Di kawasan padat penduduk tersebut, sumber air bersih sebagai sumber kehidupa rakyat, sudah mengering. Akibatnya, nyaris semua aktivitas mereka terhambat.
Baca Juga: Perjalanan Pasangan AHY di Pilkada DKI Jakarta 2017 Sylviana Murni, Kemana Ia Sekarang?
Tak tahan berlama dengan kondisi sangat tidak enak itu, masyarakat melaporan dan minta pemerintah setempat, segerahlah turun tangan membantu rakyatnya yang tengah menderita.
Akhirnya, pada hari Sabtu 16 September 2023, Pemprov DKI Jakarta merespon laporan warga masyarakat Kelurahan itu dengan menurunkan bantuan air bersih.
Seperti dinyatakan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji melalui siaran pers pada Minggu (17/9/23), gerak cepat telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi krisis air bersih sebagaimana yang dilaporkan warga sebelumnya.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang langsung menyediakan air bersih, melalui sinergi dengan berbagai pihak.
"Kami mendapat laporan adanya krisis air bersih di RT 05, 06, 07, dan 10. Kemudian berkoordinasi dengan BAZNAS (Bazis) DKI Jakarta dan PAM Jaya untuk memberikan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Isnawa.
Dia menjelaskan sebanyak lima unit mobil tangki air berkapasitas 3.000 liter diterjunkan ke lokasi yang berada di Jalan Utan Jati, Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat.
Menurut dia, air bersaih itu diberikan secara gratis oleh BAZNAS (Bazis) DKI Jakarta. Pembagian air bersih dikoordinir satu pintu melalui pengurus RW masing-masing.***