– Dalam lingkup perhubungan, jembatan merupakan salah satu sarana penting pendukung pergerakan transportasi untuk menghubungkan tempat satu dengan tempat lainnya.
Oleh sebab itu, dalam perancangannya perlu kematangan teknis serta mempertimbangkan faktor aman dalam mengisi fasilitas diatasnya agar terrhindar dari kecelakaan saat melintas jembatan.
Namun di Sumatera Utara tepatnya Kec. Hatonduhan, Kab. Simalungun, terdapat jembatan setinggi 80 meter yang terlihat apa adanya tanpa pagar pembatas di sisi kanan dan kiri.
Jembatan ini terletak di Nagori Bayu Bagasan, warga menyebutnya Jembatan Hatonduhan.
Jembatan ini menghubungkan Nagori Bayu Bagasan dengan Nagori Turunan.
Jika tidak melalui ini, maka warga perlu menyeberang mengambil jalan lain yang memutar melalui Tanah Jawa dan memakan waktu tidak kurang dari 1 jam.
Baca Juga: Deretan Jalan Terindah di Sumatera Barat: Ada yang Berkelok-kelok hingga Pemandangan Bak Raja Ampat!
Jembatan Hatonduhan memiliki panjang 100 meter dengan lebar hanya 1 meter.
Selain tidak memiliki pagar pembatas kendati jalur laju yang memanjang nan sempit, keekstriman jembatan ini bertambah dengan kedalaman jurang dibawahnya terdapat sungai bebatuan yang mengarak ke air terjun Katasa.
Pada awalnya, lajur jembatan ini adalah rel kereta api muntik seperti loko kecil atau lori.
Baca Juga: Ingin Gaya Elit Tapi Duit Sulit? Beli 5 Produk Termurah dari Brand Mewah Chanel
Tidak banyak diketahui mengenai lajur lori ini selain kegunaannya mengangkut hasil pertanian dan perkebunan pada masa kolonial Belanda.
Setelah kendaraan ini tidak lagi terpakai, relnya dicor beton oleh masyarakat setempat dan dijadikan jembatan penghubung antar desa sebagai akses jalan pintas dari Kecamatan Hatonduhan ke Kecamatan Tanah Jawa.