bdadinfo.com

Pencapaian Ketahanan Energi Tertinggi! Indonesia Siap Hadapi Tantangan Energi Global - News

Realisasi pencapaian energi primer dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 13,1 persen (indonesia.go.id)

- Realisasi pencapaian energi primer dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 13,1 persen, setara dengan 238,1 juta barel minyak.

Meskipun dunia baru saja mengatasi wabah Covid-19, namun dampaknya masih terasa dan upaya global untuk mencapai nol emisi karbon sebelum tahun 2060 tetap menjadi fokus.

Presiden Joko Widodo secara tegas menyatakan komitmen Indonesia dalam upaya membangun negara yang sejahtera dan berkelanjutan dengan ekonomi inklusif.

Pada Konferensi Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim (COP28) di Dubai pada akhir tahun lalu, Presiden Jokowi mengumumkan tekad Indonesia untuk mencapai nol emisi karbon pada tahun 2060.

Baca Juga: Deretan 5 Program Studi dengan Peminat Terbanyak di Universitas Jambi, Mana yang Jadi Paling Favorit?

Dalam rangka merealisasikan komitmen ini, Presiden Jokowi mengundang berbagai pihak, termasuk mitra bilateral, investasi swasta, filantropi, dan negara sahabat, untuk bekerja sama dalam pendanaan guna mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2060.

Salah satu langkah strategis untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meningkatkan bauran energi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi mengenai 'Capaian Kinerja Sektor ESDM 2023 dan Program Kerja 2024' melaporkan bahwa realisasi bauran energi primer dari EBT pada tahun 2023 mencapai 13,1 persen, setara dengan 238,1 juta barel minyak.

Arifin mengakui peningkatan ini, meskipun belum signifikan, dan menekankan perlunya upaya keras untuk mendekati target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Baca Juga: Daftar 5 Makanan Khas Indonesia yang Paling Cocok Dinikmati saat Musim Hujan, Membuat Suasana Menjadi Hangat!

"Tahun 2025 itu kita targetkan 23 persen bauran, tetapi saat ini kita masih pada level 13,1 persen sehingga perlu upaya-upaya keras untuk bisa mendekati target capaian pada 2025 tersebut," kata Arifin dikutip dari Indonesia.go.id.

Kementerian ESDM telah menyusun langkah-langkah strategis untuk mencapai target tersebut, termasuk pembangunan EBT sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan target terpasang 10,6 GW pada 2025.

Program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap juga akan diimplementasikan dengan target mencapai 3,6 GW pada tahun 2025.

Selain itu, konversi pembangkit diesel ke EBT juga menjadi bagian dari strategi, sesuai dengan target dalam RUPTL.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat