- Sumatera Barat (Sumbar), sebuah provinsi yang kaya akan tradisi dan budaya Islam, kembali menjadi saksi dari pelaksanaan salat Idul Adha yang unik dan penuh khidmat oleh jemaah Tarekat Naqsabandiyah.
Pada Sabtu, 15 Juni 2024, para jemaah di Surau Baru Pauh, Kecamatan Pauh, Kota Padang, melaksanakan salat Idul Adha 1445 Hijriah.
Penetapan 10 Zulhijah 1445 Hijriah oleh jemaah Tarekat Naqsabandiyah didasarkan pada penghitungan kalender yang telah digunakan secara turun-temurun.
Baca Juga: Amankan Listrik Selama Idul Adha 1445 H, PLN Tetapkan Masa Siaga Tiga Hari Berturut
Metode yang digunakan adalah hisab dan rukyat, serta dalil, ijma, dan qiyas, yang semuanya merujuk pada kitab munjid.
Metode ini telah diyakini oleh jemaah sebagai cara yang paling akurat untuk menentukan waktu ibadah yang tepat.
Tradisi Penghitungan yang Unik
Metode hisab dan rukyat yang digunakan oleh jemaah Tarekat Naqsabandiyah tidak hanya merupakan warisan dari leluhur mereka, tetapi juga sebuah tradisi yang dijalankan dengan penuh ketelitian.
Hisab, yang merupakan perhitungan matematis dan astronomis, digabungkan dengan rukyat, yaitu pengamatan hilal (bulan sabit).
Kombinasi ini memastikan bahwa penentuan tanggal tidak hanya berdasarkan perhitungan teori, tetapi juga pengamatan langsung.
Dalil-dalil yang digunakan berasal dari berbagai sumber keagamaan yang terpercaya, sementara ijma (kesepakatan para ulama) dan qiyas (analogi) digunakan untuk menguatkan keputusan tersebut.
Kitab munjid, yang menjadi acuan utama, adalah salah satu kitab yang dipercaya memiliki metode penghitungan yang akurat dan telah diuji oleh waktu.
Pelaksanaan Salat Idul Adha
Pada hari Sabtu pagi, jemaah mulai berdatangan ke Surau Baru Pauh sejak subuh. Surau yang biasanya tenang itu mendadak ramai dengan kedatangan jemaah dari berbagai daerah sekitar.