- Wasekjend Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212, Novel Bamukmin masih merespons soal Plt Bupati Bogor yang sumpah siap injak Alquran.
Novel menilai penegakan hukum kepada para terduga penista agama di Indonesia itu sangat lamban dan lemah.
Buktinya, kata Wasekjend PA 212, berbagai laporan dugaan penistaan agama sampai kini jalan ditempat.
Baca Juga: Bullying di Sekolah: Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penegakan hukum yang lambat ini membuatnya berkesimpulan hukum di Indonesia sudah tersandera.
"Hukum di Indonesia sudah tersandera oleh politik munkar yang menghancurkan ayat ayat suci dan ayat ayat konstitusi," jelas Wasekjend PA 212 itu kepada , Selasa 28 Februari 2023.
Menurutnya penegakan hukum pada rezim saat ini sangat kacau banget. Bukan cuma kritik nih, Novel menyampaikan solusi atas masalah penegakan hukum kepada terduga penista agama yang lamban.
Baca Juga: 5 Hari Dirawat David Mulai Sadar, Dokter: Kami Empati Karenanya Turun Langsung Pantau Kondisi
"Ini adalah seburuk buruknya penegakan hukum direzim ini dengan begitu solusinya adalah ganti rezim dan ganti sistem serra harus kembali kepada UUD Dasar 45 yang asli sehingga tidak ada tempat lagi untuk oligarki," katanya.
Novel berpandangan negara ini sudah darurat penista agama. Makanya nggak heran, kemarin kemarin laporan PA 212 nyaris lolos semua.
Dia menyebutan beberapa kasus yaitu dugaan penistaan agama Budi Dalton bersama Sule dkk, oknum menteri agama, oknum Kasad, buzzer istana, oknum Kiai Muwafiq, Sukmawati sampai Plt Bupati Bogor.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Rafael Alun, DPR Minta Pejabat Kemenkeu Taat Lapor Harta Kekayaan ke LHKPN
"Ini surga buat para penista agama karena semuanya lolos tidak terjerat hukum kecuali Ahok yang didemo berjuta juta dan berjilid jilid. Jelas negara ini di lingkungan para oknum penyelenggara negara sudah tersusupi komunis gaya baru yang sdh akut," kata Novel.(*)