bdadinfo.com

Mengenang Gempa Besar Mentawai 1797, Tragedi di Balik Zona Megathrust - News

Mengenang Gempa Besar Mentawai 1797, Tragedi di Balik Zona Megathrust (Freepik doc.Harianhaluan.com)

- Kabupaten Kepulauan Mentawai kerap dilanda serangkaian gempa bumi yang berasal dari pergerakan di zona megathrust Mentawai. 

Gempa-gempa ini telah menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan di wilayah tersebut.

Rentetan gempa ini menunjukkan bahwa segmen yang terbentuk dari aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia masih menyimpan sejarah kebencanaan yang telah terjadi selama ribuan tahun.

Baca Juga: Gawat! Zona Megathrust sudah Terbentuk Puluhan Juta Tahun yang Lalu, Apakah harus Dikhawatirkan?

Gempa terbaru yang terjadi pada dini hari tadi bukanlah kejadian yang pertama di wilayah ini. Sejarah mencatat bahwa pada tanggal 10 Februari 1797, terjadi gempa berkekuatan M 8,5 yang juga memicu terjadinya tsunami. 

Kejadian tersebut menyebabkan korban jiwa sebanyak 300 orang.

Rentetan gempa yang baru-baru ini terjadi di Kepulauan Mentawai dan Nias mengingatkan kita bahwa ancaman gempa bumi di Sumatera tidak hanya berasal dari zona megathrust Mentawai.

Baca Juga: Mengenal Potensi Gempa Megathrust yang Terjadi di Zona Segmen Mentawai-Siberut

Ternyata, ada tiga sumber ancaman gempa di Sumatera yang perlu kita waspadai.

Pertama, terdapat daerah subduksi tempat lempeng tektonik India-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia, yang merupakan lokasi megathrust Mentawai. 

Kedua, terdapat Mentawai Fault System (MFS), dan ketiga, terdapat Sumatera Fault System (SFS) atau yang lebih dikenal sebagai sesar Sumatera.

Sumber gempa dari sesar Sumatera ini terletak di daratan, membentang dari provinsi Lampung hingga Banda Aceh sepanjang sekitar 1900 km, melalui beberapa kabupaten di Sumatera Barat seperti Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Pasaman.

Ancaman bencana gempa bumi yang berasal dari sesar Sumatera ini tidak dapat diabaikan begitu saja. 

Sejarah mencatat kejadian gempa bumi pada tahun 2007, di mana dalam kurun waktu dua jam terjadi dua kali gempa bumi merusak dengan pusat gempa berada di 0,55 LS, 100,47 BT (16 km Barat Daya Batu Sangkar) dengan kekuatan 6,4 SR dan di 0,47 LS, 100,49 BT (11 km Barat Daya Batu Sangkar) dengan kekuatan 6,3 SR. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat