- Komplotan produsen oli palsu yang sekiranya sudah beroperasi sejak tahun 2020 berhasil ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri.
Tak tanggung-tanggung, komplotan produsen oli palsu ini memalsukan merek-merek oli terkenal dengan tidak mengikuti standar.
Ribuan barang bukti oli palsu siap edar juga diamankan bersamaan dengan penangkapan 5 tersangka produsen oli palsu di wilayah Gresik, Jawa Timur.
Baca Juga: Mahasiswanya Meninggal, ITB Belum Bisa Pastikan UKM Aksantara Dibubarkan
Brigjen Pol. Hersadwi Rusdiyono selaku Dir Tipidter mengungkap kelima tersangka produsen oli palsu ini disebut memiliki tanggung jawab dan peran masing-masing.
Aksi mereka dari tahun 2020 bahkan telah mencetak omset atau pendapatan hingga Rp20 miliar sebulan.
Para tersangka terbukti memproduksi oli yang tidak sesuai standar serta memasarkannya ke sejumlah agen dan distributor di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, produksi botol oli dan kardus juga dilakukan secara mandiri dengan meniru merek-merek oli terkenal seperti AHM, Yamalube, Mesran, Federal, hingga oli milik Pertamina.
Kelima tersangka yang berhasil diamankan yakni AH, AK, FN, AL alias TOM dan AW.
AH, AK, dan FN diketahui merupakan pemilik usaha produksi oli palsu, sementara AL alias TOM dan AW merupakan pegawai di bidang operasional.
Dalam penangkapan para tersangka, penyidik juga menyita ribuan botol oli palsu yang siap diedarkan serta menyegel 9 rumah produksi ole di 3 kawasan di daerah Gresik, Jawa Timur.
Setidaknya ada 35.730 botol oli mesin motor yang siap diedarkan dengan label merek-merek ternama.
Selain itu, disita pula 1.203 botol oli mesin mobil juga dengan label merek oli ternama, 397.389 botol oli kosong, serta 284.530 tutup botol oli.
Kemudian diamankan pula tiga unit mesin produksi yaitu mesin blending serta satu unit mesin filling yang berguna untuk memproses oli palsu dan pengisian oli palsu ke dalam botol.