- Warga Baduy Dalam melayangkan surat ke pemerintah agar sinyal internet tak masuk ke daerah mereka.
Hal itu dinilai selaras dengan beberapa pantangan yang memang diatur dalam adat suku Baduy Dalam.
Lantas apa aja sih pantangan yang sangat dilarang ketika berada di kawasan Baduy Dalam?
Dikutip dari video YouTube @dikarisky, beberapa pantangan itu diantaranya memang soal larangan membawa atau menggunakan barang elektronik.
Baca Juga: Pemuda Ini Nekat Tipu Warga Baduy, Nggak Lama Langsung Begini Nasibnya
"Pertama buat pendatang, pantangannya adalah mandi nggak boleh pakai sabun, sikat gigi nggak boleh pakai odol, alat elektronik merekam dan foto-foto buat di Baduy Dalam nggak boleh, itu aturan adat," kata seorang warga Baduy Dalam saat ditemui di luar daerah tersebut.
Sebagai informasi, Bupatu Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengaku mendapat surat dari Kepala Desa Kanekes, Saija, yang isinya meminta agar sinyal internet dihilangkan dari daerahnya.
Adapun permohonan itu mencakup wilayah yang diprioritaskan Baduy Dalam, di antaranya Cikeusik, Cibeo, dan Cikartawana.
Baca Juga: Hamzah Gerindra Senggol Istri Wali Kota Depok yang Jadi Caleg: Saya Yakin Nggak Manfaatin APBD
Dalam surat tersebut, warga Baduy Dalam melayangkan dua poin, yakni permohonan penghapusan sinyal internet, atau mengalihkan pemancar sinyal (tower), agar tidak diarahkan ke wilayah tanah ulayat suku Baduy dari berbagai arah.
Dengan begitu, Tanah Ulayat Badui menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet).
Kemudian, memohon untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat memengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.
Baca Juga: Syarifah Fadiyah Alkaff Jambi Bungkam Mahfud MD: Akankah Negara Harus Melawan Anak SMP?
Menurut Kepala Desa Kanekes, Saija, surat permohonan itu dikirim ke pemerintah usai melalui musyawarah dengan Barisan Kolot di Baduy yang keberatan dengan dua tower yang memancarkan internet ke Tanah Ulayat Baduy.