bdadinfo.com

Ketua BEM UI Nantang Jokowi Akhiri Kekuasaan dengan Berdarah Darah atau Tidak, Ini Konteks Detailnya - News

Ketua BEM UI nantang Jokowi akhiri kekuasaan dengan berdarah darah atau tidak, ini konteks detailnya (Instagram @melkisedekhuang)

- Ketua BEM Universitas Indonesia, Melki Sedek Huang sedang viral nih karena dia mengingatkan Presiden Jokowi jangan bunuh demokrasi dan antikorupsi.

Ketua BEM UI itu juga menantang Presiden Jokowi mau mengakhiri kekuasaanya dengan baik atau mau dengan berdarah-darah. Wah keras nggak sih omongannya.

Yuk simak yuk apa sih konteks Ketua BEM UI sampai ingatkan Presiden Jokowi mau akhiri kekuasaan dengan baik aau berdarah-darah.

Baca Juga: Polisi Ringkus 3 Pencuri Mobil di Bukittinggi, Salah Satunya Jebolan Nusa Kambangan

Dalam podcast di Youtube Abraham Samad SPEAK UP, Ketua BEM UI itu mengulas soal kehidupan demokrasi Indonesia yang makin menurun.

Makanya jangan salahkan masyarakat atau rakyat yang makin tidak percaya kepada pemerintah.

Melki mengatakan salah satu sikap masyarakat yang makin muak dengan penurunan kualitas demokrasi dan kepercayaan kepada pemerintah adalah adanya sejuta surat maklumat yang dikirimkan ke Presiden Jokowi.

Baca Juga: Polisi Ringkus 3 Pencuri Mobil di Bukittinggi, Salah Satunya Jebolan Nusa Kambangan

Isu dari sejuta surat maklumat itu mendesak Presiden Jokowi agar menghentikan pembunuhan demokrasi serta antikorupsi

"Jadi surat maklumat bukan itu akan dijawab atau tidak. Tapi surat itu tuh itu adalah sikapnya masyarakat," kata Melki dikutip Kamis 22 Juni 2023.

Ketua BEM UI itu mengatakan maklumat itu menyoroti beberapa kasus yang membuat demokrasi di Indonesia makin kacau. Misalnya Ketua BEM UI ngelihat ada upaya-upaya berbagai organ pemerintahan, tidak hanya kepresidenan gitu untuk membungkam demokrasi dan membunuh gerakan antikorupsi.

Baca Juga: Heboh Cuplikan Adegan FTV Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett lagi Bahas Selingkuh: Ngeroasting Diri Sendiri!

"Selanjutnya kasus Haris Azhar dan Fatia yang dikriminalisasi dalan menyampaikan pendapatnya. MK dan juga Presiden Jokowi itu punya intensi politik yang luar biasa besar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Melki

Nah soal sejuta surat maklumat yang sudah dikirimkan, Melki mengatakan Presiden Jokowi wajib menjawabnya dan harus pula jelas solusinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat