bdadinfo.com

Mengenal Tanjidor, Warisan Musik Eropa yang Menghidupkan Tradisi Betawi di Tengah Modernitas - News

Musik Tanjidor (Indonesiakaya.com)

- Kesenian tradisional Betawi, yang dikenal dengan sebutan Tanjidor, mulai jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kehadirannya kini hanya bisa kita saksikan pada hajatan-hajatan besar warga Betawi di Jakarta.

Tanjidor merupakan kesenian yang melibatkan beberapa orang pemain musik untuk memainkannya.

Baca Juga: Jadwal SCTV Hari ini Kamis 22 Juni 2023 Lengkap Beserta Link Stream Gratis, FTV Spesial Menanti

Tanjidor pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada sekitar abad ke-18, dan pada awalnya dimainkan untuk mengiringi atau mengarak pengantin dalam upacara pernikahan.

Musik Tanjidor memiliki pengaruh kuat dari musik Eropa, sehingga menciptakan perpaduan yang unik dan khas dengan musik tradisional Betawi.

Dalam pertunjukan Tanjidor, terdapat beberapa alat musik yang digunakan, antara lain trombone, terompet, klarinet, piston, drum, dan simbal.

Baca Juga: Review Vivo V21 4G: Ponsel Canggih dengan Desain Tipis, Kamera Unggulan

Kombinasi alat musik tersebut menghasilkan harmoni yang menggambarkan kehidupan masyarakat Betawi.

Sejarah nama Tanjidor berasal dari kata dalam bahasa Portugis, "Tangedor", yang berarti alat-alat musik berdawai (Stringed instruments).

Di Portugal, Tanjidor masih digunakan untuk mengiringi pawai-pawai keagamaan seperti pesta Santo Gregorius.

Di Jakarta, pertunjukan Tanjidor biasanya melibatkan 7 hingga 10 orang pemain musik.

Menariknya, sebagian besar pemain Tanjidor berasal dari kota-kota di luar Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Indramayu.

Mereka dengan antusias bergabung dalam orkes Tanjidor untuk mempertahankan dan melestarikan tradisi kesenian Betawi yang semakin langka ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat