- Senin 19 Juni 2023 menjadi hari yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Dimana, Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) sukses diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
SATRIA-1 resmi dibawa mengudara dengan roket Falcon 9 milik pengusaha dunia Elon Musk, SpaceX.
SATRIA-1 adalah satelit multifungsi pertama milik pemerintah Indonesia dengan kapasitas terbesar di Asia.
Baca Juga: Wow! Allianz Tertarik Jadi Nama Stadion Chelsea, Bakal Sukses Seperti Bayern Munich?
Nantinya, satelit ini akan menempati orbit 146°BT tepat di atas Papua. Satria-1 memiliki kapasitas 150 Gbps dengan target paling cepat Desember 2023 dan paling lambat 2024.
Dari gegap gempita peluncuran SATRIA-1 ternyata ada hal yang tidak kalah membanggakan lagi. Dimana, salah satu teknisi nya berasal dari Indonesia.
Dia adalah Nia, perempuan dengan nama lengkap Adipratnia Satwika Asmady.
Baca Juga: PT LIB Beberkan Perbedaan Izin Pertandingan Kompetisi Liga 1 Musim Lalu dengan Musim 2023/2024
Nia dipercaya untuk mengerjakan proyek strategis nasional ini mulai dari perancangan, pembuatan, sampai dengan pengoperasian.
Adapun proyek SATRIA-1 merupakan hasil Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) antara Kemkominfo dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) lewat anak usahanya PT Satria Nusantara Tiga.
Kontrak SATRIA-1 sendiri memiliki nikai kontrak sekira Rp8 triliun.
Baca Juga: Wali Kota Pariaman Optimis Iven Olahraga Mampu Tingkatkan Pariwisata dan Perekonomian Masyarakat
Nia dipilih menjadi Project Manager Satria-1.
Dengan demikian, perempuan berambut panjang ini sering bolak-balik Indonesia Prancis karena memang satelit ini diproduksi perusahaan asal Prancis, Thales Alenia Space (TAS).
Nia sendiri merupakan wanita kelahiran Jakarta 24 Agustus 1993. Dia adalah anak kedua dari Asmady Parman dan Adiyatwati Adiwoso.