bdadinfo.com

Bangga! 6 Perempuan Asal Sumbar Ini Merupakan Perintis Polwan Pertama di Indonesia - News

Bangga! 6 Perempuan Asal Sumatera Barat Ini Merupakan Perintis Polwan Pertama Di Indonesia (youtube Boystudio Mata Lensa)

Hari polwan yang selalu diperingati setiap tanggal 1 September tidak terlepas dari catatan sejarah tentang lahirnya polwan pertama di Indonesia yang tercatat dari daerah Bukittinggi Sumatera Barat.

Kala itu, tanggal 1 September tahun 1948 enam perempuan Sumatera Barat dinyatakan lolos dari total sembilan pendaftar dan mulai pendidikan inspektur untuk pertama kalinya.

Mereka adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahmiar Sukotjo, Djasmaniar, dan Rosnalia Taher.

Baca Juga: Jadwal ANTV Hari ini Minggu 9 Juli 2023, Mardaani 2 Aksi Polwan Menumpas Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan 

Keenamnya diterima bersama dengan 44 siswa laki-laki yang merupakan angkatan ke-2 pada penerimaan SPM Bukittinggi.

Polwan pertama di Indonesia lahir dilatarbelakangi oleh Belanda yang pada waktu itu kembali ingin menguasai Indonesia setelah Jepang dinyatakan kalah dari sekutu.

Pengungsian massal pun terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera bahkan Singapura.

Baca Juga: Joy Red Velvet Jadi Polwan Desa, Sinopsis Drama Korea Once Upon a Small Town: Bikin Rindu Kampung Halaman

Sehingga untuk mencegah terjadinya penyusupan mata-mata Belanda maka pemeriksaan menyeluruh dilakukan kepada barang bawaan dan tubuh pengungsi.

Dalam praktiknya, pengungsi wanita merasa risi bahkan menolak untuk digeledah oleh para polisi pria.

Selain itu pada awal tahun 1948 tercatat pula kesulitan yang dialami polisi laki-laki pada saat melakukan pemeriksaan terhadap korban, tersangka, ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik.

Maka dari itu, 6 polwan pertama diusulkan oleh kepala jawatan kepolisian di Sumatera untuk dilakukan pendidikan kepolisian kepada mereka.

Pemerintahan Indonesia lalu menunjuk sekolah polisi negara SPM Bukittinggi untuk merekrut dan membuka pendidikan Inspektur polisi untuk wanita.

Pendidikan inspektur polisi di Bukittinggi sempat dihentikan dan ditutup pada tanggal 19 Desember Tahun 1948 karena Agresi Militer Belanda kedua.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat