bdadinfo.com

Pendiri Negara Filipina Ternyata Orang Sumatera Barat Seorang Raja Pemberani, Patungnya Diabadikan di Manila - News

Pendiri Negara Filipina Ternyata Orang Sumatera Barat Seorang Raja Pemberani, Patungnya Diabadikan di Manila

 - Siapa yang tahu dan banyak yang tidak mengetahui. Siapa sangka Islam pernah berjaya di Filipina selama beberap dekade, bahkan sempat menjadi agama mayoritas dinegara bekas koloni bangsa Spanyol itu.

Diketahui berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 menyebutkan penduduk Filipina pemeluk agam Islam hanya tersisa sekitar 5,1 juta Muslim atau 11 persen dari total keseluruhan populasi negara tersebut.

Sejarah ini tidak banyak yang tahu jika tersebarnya agama Islam di Filipina dibawa oleh putera Indonesia asal Minangkabau, Raja Sulaeman.

Baca Juga: Rendang, Simfoni Rasa dan Kaitan dengan Ranah Minang, Apakah Makna di Baliknya?

Catatan sejarah menyebut sebelume kedatangan bangsa Spanyol, Filipina berada di bawah kekuasaan Raja Sulaeman dari Minangkabau yang merupakan pendiri Filipina.

Di sana, ia telah menyebarkan agama Islam hingga ke pelosok negeri. Seperti yang diungkapakan Mochtar Naim dalam disertasinya, 'Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau' tahun 1974, Mochtar Naim menemukan jejak rantau orang Minangkabau di Filipina.

Dalam penelitiannya Mochtar Naim menyebutkan, pendiri Kota Manila adalah Raja Sulaeman dari Minangkabau. Sedangkan kerajaan Sulu di Selatan Filipina didirikan Raja Baginda, juga dari Minangkabau.

Baca Juga: Mengenal H Agus Salim, Pahlawan Berdarah Minang yang 70 Persen Umurnya Didedikasikan untuk Indonesia

Apa yang disebutkan Mochtar Naim juga diamini sejarawan dari Universitas Andalas Profesor Gusti Asnan. Menurutnya apa yang dikatakan Mochtar Naim sangatlah masuk akal, dan didukung dengan fakta-fakta sejarah.

“Sangat masuk “Sangat masuk akal dilihat dari pola migrasi orang Minang yang luas. Jejak Minangkabau bisa ditemukan di Sabah, Serawak, Sulu (Filipina Selatan), Kalimantan, dan Brunei. Bisa dibilang kalau orang Sulu berasal dari Minang, tapi tidak semua orang Sulu orang Minang,” kata Gusti yang diterbitkan pada Rabu, 15 September 2019.

Sejarah juga mencatat pada pertengahan abad ke-16, wilayah Manila diperintah oleh tiga pemimpin besar yakni Raja Sulaeman, Raja Matanda dan Raja Lakandula. Ketiganya memimpin sebuah wilayah yang berbeda-beda, namun masih berada di dalam satu kawasan.

Gusti menyebutkan jika, Raja Sulaeman dan Raja Matanda menguasai area selatan Sungai Pasig yang saat ini bernama Manila. Sedangkan Raja Lakandula menguasai di bagian utara. Konon, penamaan Kota Manila juga berasal dari kata fi’ amanillah, yang berarti di bawah lindungan Allah SWT.

Namun kedikdayaan Raja Sulaeman dan Islam di Filipina sirna seiring dengan datangnya armada besar asal Spanyol datang ke wilayah tersebut.

Diceritakan pasukan laut negeri matador pimpinan Ferdinand Magellan itu sempat bentrok dengan angkatan bersenjata pimpinan Sultan Sulaiman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat