bdadinfo.com

Pantes Sakti! Ternyata Jenderal Sudirman Pakai Jimat Ampuh Ini Saat Dikepung Militer Belanda Bisa Lolos - News

Pantes Sakti! Ternyata Jenderal Sudirman Pakai Jimat Ampuh Ini Saat Dikepung Militer Belanda Bisa Lolos

 

- Jenderal Sudirman adalah salah satu pahlawan yang dicintai dan dikagumi dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Jenderal Sudirman adalah Pemimpin tertinggi pertama dalam sejarah kemiliteran Indonesia yang memilih masuk Rutan.

Di mana Jenderal Sudirman dalam memimpin perlawanan terhadap militer Belanda yang hendak merebut kemerdekaan dari tangan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Peringati HUT RI ke-78, Semen Padang Tampilkan Para Srikandi Sebagai Petugas Upacara

Itulah sosok Jenderal Sudirman pemimpin berkharisma besar yang rela berkorban memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang kini bangsa Indonesia mampu merasakan kemerdekaannya banyak berbagai

Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman (EYD: Sudirman; 24 Januari 1916 – 29 Januari 1950 adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.

Sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah sosok yang dihormati di Indonesia.

Baca Juga: Bank Nagari Serahkan Dividen dan CSR Pendidikan untuk Kabupaten dan Kota Solok

Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916.

Ada kisah heroik dan berbagai kisah kesaktian yang dialami oleh Jenderal Sudirman salah satu kisahnya yakni saat Jenderal Soedirman dan pasukannya sedang melakukan perang gerilya pada tahun 1948.

Yang center beredar dan menjadi sejarah di tanah air kala itu Jenderal Sudirman berhasil mengecoh Belanda yang berusaha menangkapnya dia disebut memiliki jimat yang ampuh untuk melindungi dirinya dari serangan agresi Belanda.

Baca Juga: Amankan Aset Negara, PLN UID Sumbar Tuntaskan 192 Sertifikasi Tanah, Sisa 14 Belum Tersertifikasi

Dari berbagai kisah heroik dan kesaktian Jenderal Sudirman dalam menghadapi Belanda genderang perang berbunyi jantung berdegup kencang.

Tatkala Indonesia kembali didatangi oleh pasukan Belanda pada tanggal 19 Desember 1948 saat itu Belanda mulai menyerang pangkalan udara Maguwo di kota Yogyakarta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat