bdadinfo.com

Pesona Istano Basa Pagaruyung, Jejak Kejayaan Konfederasi Luhak Nan Tigo: Wisata Tersohor Sumatera Barat - News

Istano Pagaruyuang (Kemendikbud)





- Pariwisata Sumatera Barat ini bukan bangunan aslinya melainkan hanya replikanya tetapi keindahan beserta isinya tetap sama.

Dikutip dari indonesiakaya.com, Wisata Istano Basa Pagaruyung merupakan salah satu peninggalan sejarah dari keberadaan kekuasaan kerajaan pagaruyung.

Terdapat sebuah istana luas yang terletak di nigari pagaruyung, tujuan awal persebaran kebudayaan Minangkabau dianggap sebagai daerah segitiga, Kabupaten Agam, Lima puluh Kota dan Tanah Datar.

Baca Juga: Main-mainlah ke Medan Ada Wisata Kriminal Disini! Malam Ada Begal, Siang Ada Pungli!

Catatan sejarah pada masa lampau mempercayai ketiga daerah tersebut yang dijuluki dengan sebutan ‘luhak nan tigo’ adalah wilayah daratan.

Pada masa lalu berdirinya suatu pemerintahan konfederasi yang disebut dengan Kerajaan Pagaruyung.

Terbentuknya kerajaan Pagaruyung dari sekelompok nigari hancur setelah terjebak dalam rencana Belanda ketika perang paderi membludak.

Namun, peninggalan sejarah yang masih tersisa dari keberadaan kekuasaan Kerajaan Pagaruyung.

Baca Juga: Ide Pokok Paragraf 'Gerabah dari Pulau Madura', Kunci Jawaban Tema 1 Subtema 3 Kelas 5 Halaman 127 128 129

Kerajaan pagaruyung merupakan suatu daerah yang luas yang bertempat tinggal di nigari Pagaruyung,  Kecamatan Tanah Tanjung Emas, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.

Istana ini diresmikan dan diberi nama Istano Basa Pagaruyung artinya istana besar Kerajaan Pagaruyung.

Istana besar Kerajaan Pagaruyung ini memiliki keindahan yang sangat megah dilihat dari arsitekturnya diberikan dari pusat pemerintahan kerajaan.

Walaupun bangunan tersebut bukan aslinya melainkan replikanya dari berbagai ciri khas secara rinci arsitektur yang dimiliki masih serupa seperti kondisinya awalnya.

Baca Juga: Mampir ke Spass Box Padang, Cafe Unik dengan Pemandangan Indah yang jadi Incaran Anak Nongkrong

Istano Basa Pagaruyung pada zaman dahulu adalah kediaman dari Raja Alam.

Selain itu, Istano Basa Pagaruyung adalah pemerintahan pusat dari sistem konfederansi yang dipimpin oleh triumvirat artinya tiga orang pemimpin dijuluki ‘Rago Tigo Selo’.

Bangunan Istano Basa Pagaruyung yang asli telah dibakar oleh Belanda sejak tahun 1804.

Posisi ruang yang bawah merupakan ruang utama dengan terdiri dari bilik belakang dan samping. Dan, disisi belakang terdapat beberapa kamar putri Raja yang telah menikah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat