bdadinfo.com

Terkait Banyaknya Hasil Survei, Puan Maharani Ajak Kader PDIP Selektif Dalam Memilih Pemimpin - News

Ketua DPR RI Puan Maharani. (Biro Pemberitaan DPR RI)

News - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani meminta kader untuk selektif dalam memilih pemimpin dan tidak terpengaruh dengan hasil survei. 

Puan mengatakan untuk memilih pemimpin yaitu dilihat dari kualitasnya, bukan popularitasnya.

"Pemimpin itu dilihat dari kualitasnya, bukan popularitasnya," kata Puan Maharani di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Fenomena Media Sosial Hari Ini, Puan Maharani: Tidak Hanya Pencitraan Tapi Perlu Kerja Nyata

Sementara itu, pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing di Jakarta mengatakan menurut survei yang memakai pendekatan kuantitatif hanya bisa menangkap fenomena di permukaan. 

"Hal itu membuat pendekatan itu tidak mendalam dan tidak dapat menjangkau secara kualitatif dan pendekatan kuantitatif yang dipakai untuk mencari pemimpin berarti mencari pemimpin yang populer, pemimpin yang pencitraan karena dari sudut pandang komunikasi, di situ terjadi manipulasi persepsi publik," katanya.

Emrus menjelaskan dirinya sependapat dengan Puan dan menegaskan bahwa perbincangan di sosial media termasuk dalam manipulasi persepsi publik karena sosok yang diperbincangkan di media sosial seolah-olah tokoh yang baik, berhasil, merakyat, dan populer. 

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Puan Maharani: Kita Harus Solid Untuk Membantu dan Sejahterakan Rakyat

"Hal itu justru tidak harus dilakukan ketika mencari pemimpin, sebaliknya, pemimpin yang dicari harus berkualitas yaitu yang kita lihat kinerjanya, sederhana untuk melihat serta pemimpin yang berkualitas mensejahterakan rakyatnya di segala bidang," ujar Emrus.

Menurutnya, kualitas seorang pemimpin daerah bisa dilihat dari bagus atau tidaknya pelayanan publik, tercapainya standar minimal hidup layak, bahkan termasuk kepiawaian menanggani kemacetan, dan pemerataan akses pendidikan serta aspek penegakan hukum.

"Saya menyarankan pada lembaga survei ataupun peneliti supaya menerapkan pendekatan kualitatif dalam penelitian kepemimpinan karena banyak pemimpin berkualitas tidak muncul dalam survei yang dilakukan dengan pendekatan kuatitatifs serta pemimpin bangsa masa depan harus dilihat dalam kaca mata kualitas," katanya.

Baca Juga: Resmikan Penataan Kawasan Gunung Kemukus, Puan Maharani Harapkan Jadi Ikon Kabupaten Sragen

Lebih lanjut dikatakannya, dampak pendekatan kualitatif adalah menggiring opini publik yang seolah-olah hanya itu yang harus dipilih, padahal itu baru pendekatan kualitatif.

"Setidaknya ada beberapa sosok pemimpin berkualitas, seperti Surya Paloh, Nasaruddin Umar, dan Puan Maharani," kata Emrus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat