bdadinfo.com

Dua Jenderal Orde Baru Ini Super Berani Diam diam Dekat Megawati saat Soeharto Kokoh Kuat Kekuasaannya - News

Dua Jenderal Orde Baru Ini Super Berani Diam diam Dekat Megawati saat Soeharto Kokoh Kuat Kekuasaannya (Instagram @megawatisoekarnoputri.id)

- Saat Orde Baru dan Soeharto berkuasa, ternyata ada dua jenderal yang beri angin kepada Megawati Soekarnoputri. 

Tahu kan di masa Soeharto berkuasa, Megawati adalah simbol oposisi. Tidak ada tentara yang berani bersinggungan dengan anak Bung Karno ini, tapi dua jenderal ini beda melawan arus dengan sembunyi-sembunyi.

Nah saat itu diam-diam ada dua jenderal yang main di belakang layar, berhubungan dengan Megawati. Siapa dua jenderal itu yuk simak selengkapnya.

Baca Juga: Megawati Dulu Pilih SBY Jadi Menteri, tapi Malah Jadi Bumerang untuk Trah Soekarno

Politikus senior Panda Nababan tidak ragu mengatakan dua jenderal Orde Baru yang ngasih simpati atas perjuangan Megawati itu, adalah perwira yang berani banget.

Coba pikir, di zaman Orde Baru, kekuasaan Soeharto sangat menggurita. Mana ada ABRI, nama TNI saat itu, yang berani melawan arus kekuasaan.

"Dulu kan tabu (dekati Megawati). Mau dekat saja nggak berani. Dua orang ini berani," jelas Panda dikutip dari Youtube Total Politik, Selasa 20 Desember 2022.

Baca Juga: Gila Dua Jenderal Ini, Cerita Luhut Prabowo Tak Tahu Terima Kasih soal Duit 100 Miliar

Panda mengatakan pada masa itu, sangat ngeri sekali kalau ada tentara yang berani berhubungan dengan Megawati yang merupakan simpul oposisi.

"Untuk komunikasi ini mesti punya nyali, apalagi ini menemui. Berani tegur sapa saja sudah berani, ini sampai berikan bantuan moril, itu sudah sangat besar sekali (keberaniannya)" jelas Panda.

Nah siapa dua jenderal ini, Panda mengatakan dua sosok ini saat ini masih eksis di kancah nasional.

Baca Juga: Jenderal Andika Tegas, Pecat Letda GER dan Mayor Inf BF Perwira Paspampres! Mereka Suka Sama Suka

"Catatan emas paling otentik, ada dua orang yang berani yang tunjukkan simpatinya pada Mega, mereka diam-diam waktu kritikal itu. Dua itu namanya Hendropriyono dan Agum Gumelar yang waktu itu mau jadi Asisten 1 Intel. Hendro waktu itu Kodam Jaya. Mereka di belakang layar berikan angin ke Mega," ujar Panda.

Panda mengatakan saat dulu tidak ada yang berani berhubungan dengan Mega, dua orang ini malah jalin kontak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat