bdadinfo.com

Mengenal Suku Bajo, Ternyata Jadi Inspirasi Film Avatar The Way Of Water! - News

Mengenal Suku Bajo, Ternyata Jadi Inspirasi Film Avatar The Way Of Water!   (pixabay/Sixharson)


- Suku Bajo disebut oleh James Cameron sebagai salah satu inspirasi suku di Film Avatar: The Way Of Water.

James Cameron dalam wawancaranya mengakui Suku Bajo sebagai inspirasi Suku Metkayina dalam sekuel film Avatar yang ia sutradarai.

Dalam film tersebut James mengambil sisi Suku Bajo yang hidup di atas rumah panggung di laut dan hidup di atas rakit yang selanjutnya ia kembangkan menjadi suku Metkayina pada filmnya.

Suku Bajo merupakan etnis asal Asia Tenggara yang tersebar di beberapa wilayah perairan Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara, hingga pantai timur Sabah (Malaysia) dan kepulauan Sulu (Filipina).

Baca Juga: Bupati Agam Resmikan Padat Karya Infrastruktur di Manggopoh

Bajo Pulau merupakan salah satu daerah yang diisi oleh mayoritas pendudukan asli dari Suku Bajo. Suku Bajo ini, merupakan salah satu suku yang menjadikan laut sebagai sumber utama mata pencaharian hidup mereka.

Karenanya, Suku Bajo juga sering dipanggil sebagai suku laut. Selain itu, Suku Bajo juga disebut sebagai orang Luwaqan, Turijene, Sama, Palaquan, dan Pala’u.

Suku Bajo ini memanfaatkan sumber daya bahari untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, bahkan pemukiman yang dibuat oleh Suku Bajo juga dibangun menjorok ke arah laut, tempat mereka mencari sumber kehidupan.

Rumah yang dibangun tersebut berupa rumah tradisional khas masyarakat pesisir yaitu rumah panggung yang memiliki kalong. Kalong di rumah Suku Bajo ini biasanya digunakan untuk tempat istirahat, bercengkrama bersama para tetangga atau sebagai tempat kosong agar rumah mereka tidak terkena air saat laut sedang pasang.

Masyarakat Suku Bajo ini menghabiskan sebagian besar waktunya di pesisir laut, baik itu untuk berternak ikan, kerapu, ataupun lobster.

Selain itu, salah satu kebiasaan Suku Bajo di Bajo Pulau adalah membuat syair dan bersyair. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan nenek moyang Suku Bajo yang berasal dari daerah Melayu di Selat Malaka.

Suku Bajo juga memiliki kebiasaan yang cukup unik, yaitu mereka mengenal beberapa pantangan untuk menghindari marabahaya di lautan. Pantangan tersebut seperti dilarang mengucapkan kata-kata tidak sopan, takabur, membawa jeruk nipis, dan membuang abu dapur ke laut. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat