bdadinfo.com

Nasdem: Sistem Proporsional Tertutup Adalah Kemunduran Demokrasi - News

NasDem: Proporsional tertutup adalah kemunduran demokrasi (Instagram @adityawilly)

- Partai NasDem mengkritik statemen Ketua KPU Hasyim Asyari yang melontarkan kemungkinan sistem proporsional tertutup dalam pemilu 2024. Selain tidak patut dan tidak etis, pernyataan tersebut juga melangkahi wewenang dan dan kapasitasnya.

Menurut Wakil Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, wacana kembali ke sistem proporsional tertutup adalah kemuduran dalam berdemokrasi. Hal tersebut hanya ekspresi kemalasan berpikir untuk membangun kemajuan dalam membangun kehidupan politik.

Willy menyatakan sistem proporsional terbuka adalah bentuk kemajuan dalam praktik berdemokrasi. Ia menandaskan sistem proporsional terbuka adalah antitesis dari sistem yang sebelumnya yakni sistem proporsional tertutup.

Baca Juga: Willy Aditya: Bukan Kader Partai, Yuwono Pintadi Tak Berhak Catut NasDem untuk Gugatan ke MK

"Demokratisasi sepatutnya bukan memundurkan yang telah maju, tetapi memperbaiki dan menata ulang hal yang kurang saja. Yang terjadi pada sistem pemilu jika benar kembali ke sistem proporsional tertutup, maka terjadi kemunduran luar biasa. Selain menutup peluang rakyat untuk mengenal caleg, rakyat juga dipaksa memilih kucing dalam karung," ungkapnya melalui pesan tertulis, dikutip , Sabtu 31 Desember 2022.

Dia menjelaskan sistem proporsional terbuka adalah antitesis dari sistem sebelumnya. Sistem ini justru mengatasi problem kesenjangan keterwakilan dalam Pemilu.

"Sistem proporsional terbuka dahulu dipilih untuk menjawab persoalan kesenjangan representasi. Ada kelemahan pengenalan dan saluran aspiratif rakyat dengan wakil rakyatnya. Dengan kembali ke proporsional tertutup artinya demokrasi kita mengalami kemunduran," katanya.

Baca Juga: Soal Menteri Nasdem, Rocky Gerung: PDIP Jangan Tanggung, Reshuffle Saja Sekalian Presidennya

Willy mengingatkan, jika kita menggugat oligarki maka sistem Pemilu tertutup justru representasi dari hal tersebut. Di dalam sistem semacam itulah perlombaan untuk mendapatkan nomor urut kecil menjadi pertarungan tersendiri di dalam partai.

Selain itu, asal dekat dengan penguasa partai maka soal kinerja yang buruk tidak akan pernah menjadi soal.

"Proporsional terbuka memungkinkan beragam latar belakang sosial seseorang untuk bisa terlibat dalam politik elektoral. Dengan sistem semacam ini pula, warga bisa turut mewarnai proses politik dalam tubuh partai," jelasnya.

Baca Juga: PDIP Desak Menteri Nasdem Reshuffle Saja, Rocky Gerung Ngatain Jokowi Ngaco

Wakil Ketua Baleg DPR ini tidak menyangkal masih ada PR dan kekurangan dalam sistem Pemilu yang dijalankan saat ini.

“Namun jangan karena kekurangan yang ada, pilihannya adalah kemunduran. Itu sesat pikir namanya. Kalau kita ingin memperbaiki maka harus maju cara berpikirnya, bukan beromantisme dengan sistem lama yang dulu kita koreksi sendiri," kata Willy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat