bdadinfo.com

Begini Cara Astronot Arab Puasa Ramadan hingga Salat di Luar Angkasa - News

Astronot Arab Bercerita soal Puasa Ramadan hingga Shalat di Luar Angkasa, Ternyata Begini Caranya

- Astronot Arab, Sultan Al-Neyadi dijadwalkan akan terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 26 Februari 2023 sebagai anggota SpaceX Dragon Crew-6.

Pria berusia 41 tahun itu akan menjadi astronot Arab pertama yang menghabiskan enam bulan di luar angkasa dan akan terbang menggunakan roket SpaceX Falcon 9.

Tentu yang menarik, sebagai seorang muslim yang akan menyambut bulan Ramadan, bagaimana ia menjalankan puasa di sana?

Baca Juga: Kisah Petani Yang Terancam Batal Daftar Haji Akibat Usulan Kenaikan Biaya Haji

Hal ini pun menjadi pertanyaan pada konferensi pers pada 24 Januari 2023 dilansir dari Arab News, karena di bumi umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Neyadi pun menjawab bahwa situasinya termasuk dalam pengecualian.

Karena menurutnya jika dapat membahayakan diri maka ia tidak wajib berpuasa. "Saya definisi seorang musafir, tidak wajib dan kita benar-benar bisa berbuka puasa dan tidak wajib kalau kita sedang tidak enak badan,” ujarnya.

“Jadi dalam hal itu, apa pun yang dapat membahayakan misi, atau mungkin membahayakan anggota kru, kami sebenarnya diizinkan untuk makan makanan yang cukup," lanjut Neyadi.

Ia bukanlah pria muslim pertama yang bertugas di luar angkasa. Pada tahun 2007 seorang astronot muslim Malaysia Sheikh Muszaphar Shuko sedang melakukan misi perjalanan ke luar angkasa dah menanyakan mengenai puasa dan salat kepada para ulama.

Baca Juga: Mengapa Pemerintah Indonesia Harus Berutang? Simak Alasannya

Hingga hal ini diteliti oleh 150 ilmuwan muslim dan ulama di bawah naungan badan antariksa nasional Malaysia Angkasa dan Departemen Perkembangan Islam sampai akhirnya terbitlah buku pedoman untuk astronot muslim yang berjudul 'A Guideline of Performing Ibadah (worship) at the International Space Station (ISS).

Apakah salat di luar angkasa 5 kali sehari seperti di bumi?

Pesawat bergerak 17.400 mil perjam mengorbit bumi sebanyak 16 kali dalam sehari di luar angkasa. Menurut buku panduan jika mengikuti perhitungannya maka salat wajib 80 kali, namun agama Islam tidak pernah menyulitkan umatNya.

Mereka tetap salat lima kali sehari dengan hitungan waktu di bumi dan jika sulit bagi astronaut yang sedang melakukan pekerjaan untuk salat dapat meringkas salat menjadi lebih pendek (qasar) atau menggabungkan (jamak).

Posisi sholat pun telah diatur pada buku panduan saat di luar angkasa:

1.Jika berdiri tegak tak memungkinkan, berdirilah di postur apa pun.
2.Duduk juga diperbolehkan. Lakukan gerakan ruku’ dan sujud dengan menundukkan badan mendekati lutut;
3. Tidur miring kanan dengan tubuh menghadap ke arah kiblat
4.Tidur terlentang
5. Menggunakan isyarat mata sebagai pergantian postur salat
6. Atau membayangkan setiap gerakan salat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat