– Siapa yang tidak kenal dengan legenda Malin Kundang asal Padang, Sumatera Barat yakni tentang seorang anak laki-laki yang durhaka hingga ia dikutuk menjadi batu.
Konon, Batu Malin Kundang yang berada di kawasan Pantai Air Manis Padang ini telah menjadi tempat wisata populer sejak legenda itu menyebar ke seluruh Indonesia.
Namun seiring berjalannya waktu, Batu Malin Kundang Padang ini telah kehilangan keindahannya akibat terkubur oleh pasir pantai dan mengalami proses abrasi setiap harinya.
Baca Juga: Pantai Carolina Padang, Wisata Alam Pasir Putih dan Air Laut yang Memanjakan Mata
Abrasi merupakan proses pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai karena proses alam.
Seorang warga Padang bernama Uda Jay bersama rekannya melakukan pekerjaan sukarela untuk tetap melestarikan peninggalan sejarah Padang dari legenda Malin Kundang ini.
Dirinya setiap hari melakukan penggalian pada pasir di sekitar Batu Malin Kundang itu agar tetap terlihat oleh wisatawan.
Baca Juga: Jawab Sentilan Andre Rosiade, Tifatul Sembiring Masih Singgung Nama Prabowo: Ada yang Kelojotan
“Setiap pagi dari pukul 7.00 WIB hingga 11.00 menggali pasir menggunakan sekop agar Batu Malin Kundang tampak,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangannya, kondisi Batu Malin Kundang ini telah sangat memprihatinkan sejak tahun 2000.
“Batu mulai mengikis sejak tahun 2000 dan semakin hari, semakin tebal menutup hingga ujung,” terang Uda Jay yang telah melakukan pekerjaannya itu selama 5 tahun.
Baca Juga: Jokowi: Elektabilitas Pak Prabowo Potensial Menjadi yang Tertinggi
Selain membersihkan Batu Malin Kundang itu agar terlihat indah di mata wisatawan, Uda Jay juga berprofesi sebagai fotografer di seputaran Pantai Air Manis Padang. (*)