- Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan mulai buka suara perihal isi perjanjian utang Rp50 miliar dengan Sandiaga Uno semasa Pilkada DKI 2017.
Selama ini publik menantikan klarifikasi Anies Baswedan soal isu utang sebesar Rp50 miliar dengan Sandiaga Uno.
Diundang pada sebuah acara podcast Merry Riana pada 10 Februari 2023, Anies Baswedan berkesempatan beri penjelasan tentang perjanjian yang dibuat antara dirinya dengan Sandiaga Uno.
Baca Juga: Anies Diantara Perjanjian Politik Sandiaga Uno, Mau Dipinang Prabowo Tegas Menolak
Dilansir News dari Youtube channel Merry Riana, Anies bongkar isi perjanjian utang Rp50 miliar pada Sandiaga Uno, yang ternyata merupakan sumbangan dari banyak pihak saat masa kampanye Pilkada DKI 2017.
"Banyak sekali yang melakukan sumbangan, banyak sekali. Ada yang kami tahu, ada yang kami tidak tahu. Dan ada yang memberikan dukungan langsung kepada apakah relawan, apakah tim," ujar Anies, dikutip dari Podcast Merry Riana pada 10 Februari 2023.
Uang pinjaman seperti yang disebutkan sebelumnya, Anies mengatakan bahwa itu bukanlah pinjaman melainkan dukungan.
Baca Juga: Isu Utang Piutang Anies ke Sandiaga Uno, Geisz Chalifah: Saya Carikan Dana
Baca Juga: HP RAM 4GB di Bawah Rp2 juta, OPPO A16K vs Samsung Galaxy A04s, Cuma Beda 50 Ribu
"Yang pemberi dukungan ini meminta dicatat sebagai utang, jadi dukungan yang minta dicatat sebagai utang," imbuhnya.
Secara rinci, Anies menerangkan maksud dari dukungan yang sampaikan, yaitu dukungan untuk sebuah kampanye pilkada, untuk perubahan dan untuk kebaikan.
Kemudian berlanjut jika kampanye Pilkada yang dilakukan membuahkan hasil dan Anies mendapat kemenangan, maka perjanjian utang Rp50 miliar akan dicatat sebagai dukungan.
"Bila kita tidak berhasil dalam Pilkada maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan. Jadi itu kan dukungan tuh, nah siapa penjaminnya? Yang menjamin Pak Sandi, jadi uangnya bukan dari Pak Sandi," kata Anies.