bdadinfo.com

Raja Mobil Indonesia Hasjim Ning Ternyata dari Padang, Begini Perjalanan Bisnisnya Hingga Diakui Dunia - News

Sosok Hasjim Ning, Raja Mobil Indonesia dari Padang. (Tangkap layar Youtube/Tagar News)

- Hasjim Ning adalah pengusaha kelahiran Padang, 22 Agustus 1916 yang terkenal karena kesuksesannya dalam industri otomotif dalam negeri. Ia bahkan dijuluki sebagai "Raja Mobil Indonesia" oleh berbagai media.

Sebelum memulai bisnisnya di bidang otomotif, Hasjim Ning merupakan seorang tentara dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel.

Setelah pensiun pada tahun 1951, Hasjim Ning memutuskan untuk terjun ke dunia perdagangan mobil dan mendirikan Djakarta Motor Company.

Baca Juga: Mengenal Taplau Padang, Salah Satu Pantai Terindah di Kota Padang Selain Air Manis

Keputusan Hasjim Ning ini terbukti sangat tepat, karena usahanya berkembang pesat. Hal ini tidak lepas dari kesuksesannya dalam "Program Benteng" yang dicanangkan oleh Pemerintah Orde Lama.

Dalam waktu singkat, Djakarta Motor Company bertransformasi menjadi Indonesian Service Station, menjadi perusahaan perakitan mobil pertama di Indonesia.

Meski dijuluki sebagai Raja Mobil Indonesia, Hasjim Ning juga aktif dalam menggarap berbagai sektor bisnis di Indonesia. Dirinya terlibat dalam ekspor-impor, perbankan, biro perjalanan, pabrik kosmetik, dan konsultan rekayasa.

Baca Juga: Membanggakan! Jurnal Teknomekanik Universitas Negeri Padang Kini Diakui Internasional

Perusahaan-perusahaan milik Hasjim Ning berhasil berkembang menjadi sangat besar hingga mampu menyerap lebih dari 3000 karyawan.

Selain itu, Hasjim Ning juga merupakan seorang komisaris di sejumlah perusahaan ternama seperti PT Jaya, Daha Motor, Jakarta Motor, Hotel Kemang, Asuransi Sriwijaya, PACTO, dan Central Commercial Bank.

Selain menyandang status sebagai Raja Mobil Indonesia, salah satu pencapaian bisnis Hasjim Ning yang paling terkenal adalah keterlibatannya dalam dunia perbankan pada tahun 1981.

Saat itu, ia menjual 49% saham Bank Perniagaan Indonesia miliknya kepada Mochtar Riady yang delapan tahun kemudian, bank ini berganti nama menjadi Lippo Bank dan melakukan merger dengan Bank Umum Asia.

Baca Juga: Sejuknya Nuansa Alam Kala Menikmati Hidangan di Deretan Rekomendasi Tempat Makan Sumatera Barat Ini

Kepiawaian Hasjim Ning dalam berbisnis bukan cuman diakui di Indonesia, tetapi juga harum sampai ke dunia internasional. Pada tahun 1984 lalu, ia pernah diwawancarai oleh majalah Prancis Paris Match.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat