bdadinfo.com

Sejarah Stasiun Cirebon, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial Belanda - News

angunan stasiun cirebon yang masih asli bangunan masa Kolonial belanda (IST)

Stasiun kereta api di Indonesia hampir semuanya dibuat masa penjajahan Kolonial Belanda. Ini yang membuat banyak bangunan estetik dan tak lekang oleh zaman.

Meski begitu, beberapa diantaranya harus kembali dipugar karena cat yang sudah kusam atau penambahan bangunan baru untuk memperbesar stasiun. Seperti Stasiun Cirebon yang berada di Jalan Siliwangi, Kejaksan, Cirebon.

Stasiun Cirebon diresmikan pada 3 Juni 1912 silam bersamaan dibukanya lintasan Cikampek menuju ke Cirebon sejauh 137 km oleh Staatsporirwegen (SS). Stasiun ini direnovasi pada 2011 lalu untuk meninggikan peron stasiun dan menambah jalur serta gasilitas yang ada.

Baca Juga: Profil dan Biodata Magdalena Fridawati, Food Vlogger yang Dihujat dan Dituduh Netizen Minta Makan Gratis

Tampak bangunan stasiun yang sering disebut Stasiun Kejaksan ini, cukup menonjol yakni susunan simetris gedung. Bila dilihat sekilas, siluet bangunan terdiri dari dua menara dengan atap berbentuk piramida yang mengapit bagian atas bangunan utama.

Stasiun Cirebon juga menjadi tempat perhentian kereta sementara kereta dari Jakarta atau kota di Pulau Jawa lainnya. Tak jarang banyak penumpang yang turun untuk menikmati nasi jamblang yang bisa dipesan sebelumnya untuk perjalanan di kereta api menuju tujuan mereka.

Memiliki tujuh jalur, Stasiun Cirebon juga dilengkapi dengan depo lokomotif serta depo kereta yang letaknya di timur laut komplek stasiun. Sejak tahun 2010, faktanya Stasiun Cirebon sudah ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya sejak 2010 lalu oleh Menteri Budaya dan Pariwisata.

Baca Juga: Gregoria Mariska Geprek Jagoan India, Perjuangan Bak Roller Coaster

Stasiun ini juga sering disebut dengan stasiun Kejaksan dan terletak di Daerah Operasional (Daop) III Cirebon. Stasiun ini merupakan stasiun terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tepatnya di bawah naungan Daop III Cirebon.

Zaman Kolonial Belanda, pelayanan penumpang dan barang, masih dalam satu stasiun Cirebon, hanya saja dipisahkan dengan dua loket dimana bagian kiri untuk penumpang dan kanan bagasi. Hal ini yang membuat bagian depan dua menara tertulis KAARTJES atau karcis di sebelah kiri dan BAGAGE atau bagasi di sebelah kanan.

Namun kini, di kedua menara tersebut bertuliskan CIREBON, sebab tahun 1984 gedung stasiun ini dicat putih dan tahun 2011 stasiun Cirebon direnovasi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat