- Dunia sastra Indonesia yang berkembang saat ini dipengaruhi oleh tulisan dari beberapa tokoh ternama.
Syair puisi menjadi sebuah karya sastra yang sangat disegani, dimana banyak sekali penyair yang menyuarakan keluh kesah hingga pengalaman mereka.
Banyak sekali penyair yang tersohor di Indonesia, tetapi masih banyak yang belum tahu mengenai penyair asal Sumbar bernama Rivai Apin.
Baca Juga: 7 Proyek Mangkrak di Sumatera Barat, Ada yang dari 2010 Belum Selesai sampai Tahun 2023 Ini
Rivai Apin merupakan seorang penyair yang dilahirkan pada tanggal 30 Agustus 1927 di Padang Panjang, Sumbar.
Dia juga cukup aktif dalam kegiatan pers, dimana ia mendapatkan jabatan sebagai redaktur di beberapa majalah seperti Gema Suasana, Nusantara, dan Zaman Baru.
Rasa cintanya terhadap dunia menulis tumbuh sejak masih sekolah, dan diketahui bahwa dirinya sudah menulis puisi, sajak, cerpen, esai, kritik, hingga skenario film.
Sayangnya, masih banyak karya-karya yang Rivai Apin yang belum diterbitkan atau dipublikasikan dalam bentuk kumpulan.
Ia sendiri pernah menyebabkan kontroversi ketika terlibat dalam kegiatan organisasi Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).
Baca Juga: Wiwitan Petik, Tradisi Unik di Perkebunan Teh Liki Solok Selatan
Lekra sendiri merupakan organisasi yang merupakan bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI), dan saat itu PKI merupakan musuh dari pemerintah.
Keterlibatan tersebut membuat Rivai Apin sempat ditangkap dan dipenjara pasca G30S/PKI dan baru dibebaskan pada tahun 1979.
Sebagai salah satu penyair Indonesia, nama Rivai Apin merupakan bagian dari Sastrawan Angkatan 45 yang kurang terkenal.
Padahal, ia sendiri juga tumbuh dan cukup menjadi tokoh berpengaruh di masa tersebut karena seangkatan dengan Chairil Anwar dan Asrul Sani, dan karya mereka bertiga digabungkan dalam kumpulan puisi dengan judul Tiga Menguak Takdir (1950).