bdadinfo.com

Kisah Lubuk Emas, Cerita Rakyat Sumatera Utara yang Ajarkan Arti Kesetiaan dalam Mencintai Seseorang - News

Sungai Asahan, Salah Satu Lokasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda Rakyat dari Sumatera Utara, Lubuk Emas. (budaya-indonesia.org)

- Kisah ini menjelaskan tentang arti dari mencintai seseorang yang tulus apa adanya, tanpa memaksa kehendak dari orang lain, walaupun niat mereka sebenarnya adalah baik.

Tetapi, kadang-kadang tidak semuanya ikatan cinta yang dibangun, bisa saja berakhir bahagia, tragis, penderitaan dan berujung penyesalan yang tanpa ada akhir dari kehidupan yang berarti.

Kali ini kita akan menceritakan tentang Lubuk Emas, kisah legenda rakyat dari Sumatera Barat yang bisa menjadi pembelajaran yang berharga untuk memilih cinta berdasarkan dari hati nurani yang dalam.

Baca Juga: Kembar Terpisahkan, Suasana Satu Daerah di Malaysia ini Sama dengan Sumatera Barat, Ternyata Ini Alasannya

Pada zaman dahulu kala, ada seorang bernama Raja Simargolang, dia memiliki seorang putri yang bernama Sri Pandan yang mempunyai wajah cantik, pintar, dan memiliki sifat pekerja keras.

Sri Pandan memiliki kemampuan dalam menenun, menganyam tikar dan pandai menumbuk padi, tetapi suatu ketika sang Raja ingin sekali putrinya mendapatkan suami yang setara derajatnya.

Raja juga berharap ada beberapa pangeran dari negeri-negeri lain yang ingin meminang istrinya, agar persahabatan dengan wilayah negara lain semakin luas dan terjalin dengan baik.

Baca Juga: Gak Mau Ditilang 250 Sampai 500 Ribu? Buruan Uji Emisi Kendaraan Sekarang, Daripada Kena Razia!

Tetapi Sri Pandan, akhirnya kaget dan bahkan menundukkan wajahnya sambil menangis, karena Putri sesungguhnya sudah mempunyai kekasih, dan ingin berkomitmen dengan pemuda tersebut.

Sehingga sang ayah yang merupakan Raja, merasa sakit hati dan kecewa kepada sang anak, sehingga memberi ancaman kepada Sri Pandan untuk menerima lamaran Putra Mahkota Kerajaan Aceh atau kekasih Sri Pandan yang bernama, Hobatan akan diusir secara paksa.

Kejadian tersebut, membuat Sri Pandan langsung menemui Hobatan, dan menceritakan semua kejadian yang telah disampaikan ayahnya, tetapi dia ingin mengajak Hobatan untuk kabur dan meninggalkan istana.

Baca Juga: Gak Mau Ditilang 250 Sampai 500 Ribu? Buruan Uji Emisi Kendaraan Sekarang, Daripada Kena Razia!

Namun Hobatan dengan berat hati, menolak permintaan sang putri dan lebih menyarankan untuk menerima tawaran sang Raja Aceh, dan itu yang membuat Sri Pandan terkejut mendengar ucapan Hobatan,

Sri Pandan merasa kecewa dan ingin mati terjun ke lubuk, dibandingkan harus menikah dengan seseorang yang tidak dia cintai, pada akhirnya Hobatan juga semakin bimbang, tetapi dia tetap menyarankan untuk sang putri menerima tawaran sang Pangeran Aceh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat