- Chairul Harun merupakan seorang sastrawan asal Sumatera Barat atau Sumbar yang cukup disegani melalui karya-karyanya.
Salah satu karya besar buatannya adalah sebuah novel berjudul Warisan yang diterbitkan pada tahun 1979.
Melalui novel tersebut, Chairul Harun berusaha menggambarkan tentang sifat manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Novel Warisan sendiri menampilkan latar di adat Minangkabau pada tahun 1960an yang sangat kental.
Sebagai sebuah karya sastra, tentunya ia ingin mengungkap berbagai keluh-kesah serta masalah yang dihadapi di masyarakat.
Sastrawan kelahiran Kayutaman, Padang Pariaman, Sumbar pada 1940 ini berusaha menggagas masalah di dunia nyata dan menafsirkannya dalam novel tersebut.
Dilansir dari Arsip Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, salah satu konsep yang digambarkan dalam novel Warisan adalah bentuk penyimpangan.
Dirinya berusaha untuk menggambarkan penyimpangan bersama, yang berisi sekelompok orang dengan pemikiran sejenis.
Sekelompok orang tersebut melakukan kegiatan penyimpangan bersama yang dianggap keharusan supaya mereka bisa bebas dengan keadaan yang diinginkan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 3 Menu Sarapan Kegemaran Masyarakat Minang, Penuh Kalori dan Mengenyangkan
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah supaya masalah yang dihadapi mereka bisa diterima sebagai suatu kewajaran.
Orang-orang dengan pemikiran sama akan membangun kelompok yang memiliki tujuan untuk meraih cita-cita yang diinginkan.