bdadinfo.com

Menilik Kiprah Amir Hamzah, Pahlawan Nasional dari Langkat yang Berjasa di Bidang Sastra - News

Mengingat Amir Hamzah, Pahlawan Nasional dari Langkat yang Berjasa di Bidang Sastra (Jakarta.go.id)

Indonesia memiliki banyak pahlawan nasional yang turut memberikan perubahan dalam perkembangan negara ini.

Salah satu perubahan yang terjadi adalah dalam bidang sastra, dengan beberapa sastrawan yang berhasil memperkenalkan bahasa Indonesia melalui karya-karyanya.

Amir Hamzah adalah contoh dari sastrawan Indonesia yang bisa memberi perubahan lewat karya-karyanya yang sangat berpengaruh.

Ia terlahir di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, pada tanggal 28 Februari 1911 dan merupakan putra dari Tengku Muhammad Adil.

Baca Juga: Wow Profi Bupati Daerah Termiskin di Sumatera, Eks Perwira Intel Nggak Punya Mobil dan Motor

Sang ayah merupakan keturunan bangsawan tinggi di Langkat yang merupakan seorang wakil sultan di daerah Langkat Hulu, Binjai.

Amir Hamzah menempuh pendidikan di sekolah Barat seperti Hollandsche Inlandsche School (HIS) hingga Algemene Middelbare School (AMS) dengan merantau dari Batavia sampai Jawa Tengah.

Ketertarikan dalam bidang sastra sudah dimiliki sejak muda, dan ia sangat suka membaca dan mempelajari buku-buku sejarah dan sastra Melayu lama.

Baca Juga: Keren! Cuma Bandara Internasional Minangkabau yang Pakai Nama Etnis, Hingga Datangkan Kontraktor dari Jepang

Contoh-contohnya adalah Syair Siti Zubaidah, Hikayat Hang Tuah, Abdullah in Abdul Kadir Munsyi, Hikayat Panca Tanderan, hingga Qususul Anbia yang merupakan kisah para Nabi.

Ia juga mengumpulkan beberapa sajak yang berasal dari negeri Timur seperti Arab, Parsi, Turki, India, Tiongkok sampai dengan Jepang.

Inspirasi tersebut membuat karyanya sangat dipengaruhi dengan budaya Melayu, yang ditampilkan melalui beberapa sajaknya yang sangat kuat mengenai tema kasih sayang dan keagamaan.

Baca Juga: Perbandingan Harta Bupati dan Walikota Padang Panjang vs Pesisir Selatan, Daerah Terkecil dan Terluas Sumbar

Selain keterlibatannya dalam bidang sastra, ia juga memiliki keterlibatan dalam beberapa kegiatan seperti saat Kongres Indonesia Muda tahun 1930, ketika dirinya menyampaikan pidato menggunakan Bahasa Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat