- PT Hutama Karya (Persero) mengajukan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun untuk mempercepat penyelesaian proyek-proyek infrastruktur, terutama Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, menyatakan bahwa dana ini akan dialokasikan untuk ruas tol Palembang-Betung, yang merupakan bagian penting dari jaringan tol tersebut.
"Urgensi dari permohonan PMN ini adalah untuk memperbaiki struktur pengendalian dan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam rangka melanjutkan pelaksanaan penugasan percepatan pembangunan jalan tol Trans Sumatera," ujar Budi Harto dalam rapat bersama dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.
Selain untuk ruas tol Palembang-Betung, dana PMN juga akan digunakan untuk meningkatkan konektivitas backbone jalan tol Trans Sumatera dari Bakauheni hingga Jambi, yang ditargetkan selesai pada tahun ini.
Proyek ini diharapkan dapat menurunkan waktu tempuh dan biaya transportasi, meningkatkan potensi penerimaan fiskal, serta menciptakan lapangan kerja di sepanjang koridor tol.
Pelaksanaan pembangunan JTTS sepanjang 2.854 km dibagi menjadi empat tahap.
Hingga saat ini, tahap 1 telah menyelesaikan 9 ruas yang beroperasi secara penuh. Sisanya, termasuk sebagian tahap 2, diperkirakan akan selesai pada akhir tahun ini.
Tahap 2 melibatkan pembangunan ruas backbone yang menghubungkan Palembang dan Pekanbaru, sedangkan tahap 3 akan melanjutkan konektivitas dari Pekanbaru hingga Aceh.
Hingga 25 Juni 2024, Hutama Karya telah membangun jalan tol Trans Sumatera sepanjang 800 km.
Jalan Tol Kapalbetung, yang dikelola oleh PT Waskita Sriwijaya Tol, dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp22,16 triliun.