- Negara Indonesia dan Malaysia sering kali disebut sebagai negeri serumpun dikarenakan kemiripan segi budaya pada masyarakatnya selain daripada letak geografis yang berdekatan.
Kemiripan mulai dari segi bahasa, makanan, rumah adat, tarian dan lainnya acapkali terjadi saling klaim diantara kedua negara terkait pemilik asli warisan tersebut. Tak terkecuali budaya Minangkabau, Sumatera Barat.
Klaim antara pihak Indonesia dan Malaysia terkait kebudayaan Minangkabau tersebut telah terjadi pada waktu yang lama. Namun, seorang peneliti dari Jepang pernah melakukan studi terkait budaya Minangkabau dan agaknya memberikan kejelasan pada situasi tersebut.
Sebagaimana diketahui, pihak Indonesia sering menyebutkan, bahwa budaya Minangkabau adalah kebudayaan yang berasal dari masyarakat Minang yang umumnya tinggal di daerah Sumatera Barat.
Sementara itu, pihak Malaysia juga mengklaim kebudayaan serupa datang dari salah satu wilayahnya yakni Negeri Sembilan.
Kedua daerah memang memiliki banyak sekali kemiripan, seperti diantaranya segi masakan atau kuliner, rumah adat, tarian, bahasa dan nama suku yang mendiami kedua daerah tersebut.
Kemiripan budaya Minangkabau yang dijumpai antara Sumatera Barat dan Negeri Sembilan tersebut telah menarik perhatian dari seorang peneliti asal Jepang untuk menguak fakta yang sebenarnya.
Dilansir dari kanal YouTube Anak Madeh Channel, peneliti asal Jepang tersebut bahkan telah melakukan studi terkait budaya Minangkabau pada tahun 1972 hingga 1974.
Peneliti tersebut bernama Kato Tsuyoshi dari University of Tokyo, Jepang. Dalam penelitiannya, ia menemukan sejumlah perbedaan penting antara budaya Minangkabau di Sumatera Barat dan di Negeri Sembilan, Malaysia.
Ia mengetahui fakta tersebut setelah melakukan perbandingan antara budaya yang ada di tanah Sumatera dan yang ada di Negeri Jiran, diantaranya adalah nama-nama suku.
Budaya Minangkabau di Sumatera Barat setidaknya memiliki 96 suku dan terdapat beberapa suku besar diantaranya, yaitu: Chaniago, Melayu, Piliang, Tanjung, Koto, Jambak, Sukumbang, Mandahiliang, Pitopang dan Guci.