bdadinfo.com

Deretan Saudagar Terkenal Asal Sumbar yang Sukses di Malaysia dan Singapura, Nomor.9 Anaknya Mahathir Mohamad - News

Deretan Saudagar Terkenal Asal Sumbar yang Sukses di Malaysia dan Singapura, Nomor.9 Anaknya Mahathir Mohamad

-  Saudagar terkenal asal Sumbar banyak yang sukses di Malaysia dan Singapura. Memang sudah sejak lama Tanah Malaya di seberang Selat Malaka menjadi rantau tradisional bagi kaum Minangkabau.

Saudagar terkenal asal Sumbar banyak merantau menyusuri sungai-sungai besar di rantau timur : Rokan, Siak, Kampar, Indragiri, dan Batanghari, mereka mengembangkan koloni dagang di pesisir timur Sumatera terus ke pantai barat Semenanjung Malaya.

Dalam bukunya yang berjudul Economic Change in Minangkabau as a Factor in the Rise of the Padri Movement, 1784 – 1830, Christine Dobbin mencatat bahwa perpindahan orang-orang Minang ke Tanah Malaya telah berlangsung sejak abad ke-15.

Baca Juga: Program Plasma Wilmar Group Sukses Sejahterakan Taraf Hidup Petani Sawit di Sumbar

Kedatangan mereka pada mulanya untuk mencari bongkahan emas dan menjual senjata hasil olah tangan para perajin Luhak nan Tigo (dataran tinggi Minangkabau).

Hal ini berlangsung selama masa kejayaan Kesultanan Malaka hingga tahun 1511. Setelah Portugis menguasai Malaka, perdagangan emas Minangkabau masih terus berlanjut.

Meski jumlahnya sudah mulai menurun. Saudagar-saudagar Minangkabau pun yang sebelumnya banyak berkumpul di sekitar istana sultan.

Baca Juga: Makin Merana Usai Dipaksa Cabut dari MU, Greenwood Bakal Dibuang ke Albania?

Satu per-satu mulai hengkang meninggalkan Malaka. Sebagian mereka pindah ke kawasaan Johor, dan sebagian lagi menyebar ke pulau-pulau lain di Nusantara.

Selain Dobbin, yang juga menarik untuk disimak adalah karya sejarawan Cornell University, Leonard Andaya.

Dalam buku yang berjudul Leaves of the Same Tree : Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka, ia menulis bahwa pada tahun 1600 di Johor telah banyak saudagar Minang yang berdagang emas.

Baca Juga: Aymeric Laporte Resmi Bakal Setim dengan Ronaldo di Al Nassr: Segini Harganya

Seperti halnya di belahan lain Nusantara, para pengusaha Minang tak hanya fokus pada urusan bisnis semata. Mereka juga terlibat dalam kegiatan sosial, keagamaan, dan politik tempatan.

Di Johor setelah kematian Sultan Mahmud Shah II (tahun 1699), banyak pedagang Minang yang terjun ke dunia politik dan ikut dalam perebutan kekuasaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat