- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mewanti-wanti para penonton kompetisi sepak bola Indonesia agar pada musim 2023/2024 tidak lagi melakukan kerusuhan saat jalannya pertandingan.
Ketum Erick Thohir berharap kedepannya tidak ada lagi tragedi Kanjuruhan 2 yang terulang kembali di sepak bola Indonesia.
Ia memastikan FIFA tidak akan lagi mentolerir jika kejadian seperti itu terjadi kembali di masa mendatang.
Baca Juga: Karim Benzema Akan Tinggalkan Real Madrid, Ancelotti: Ini Adalah Kejutan
Erick Thohir mengatakan, bahwa FIFA saat ini tengah memberikan perhatiannya kepada sepak bola Indonesia atas perubahan dan pengembangan yang sedang dikerjakan.
Oleh sebab itu, jika terdapat tragedi Kanjuruhan 2 maka FIFA tidak akan segan menghentikan sepak bola tanah air.
Erick menyebut, Indonesia sangat beruntung masih bisa mengikuti ajang internasional setelah tragedi Kanjuruhan 2022 lalu. FIFA hanya memberikan saksi ringan atas peristiwa tersebut.
Baca Juga: Dimutasi Panglima TNI, Eks Staf Menko Polhukam Wiranto Jabat Danpussenarhanud
"Ingat, peristiwa Kanjuruhan masih ada dalam catatan FIFA. Kita beruntung hanya diberi sanksi yang ringan, sehingga tetap bisa menggelar pertandingan internasional, FIFA Matchday dan kompetisi,” kata Erick Thohir, keterangan tertulis dikutip Senin, 5 Juni 2023.
“Namun jika bila ada kerusuhan, seperti di akhir musim kemarin, percayalah, FIFA akan berhentikan sepakbola Indonesia. Jangan jadi bangsa yang lupa, sebab FIFA tidak akan lupa," sambungnya.
Hal tersebut diungkapkan Erick Thohir saat meninjau Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Aksi Sigap Rony Parulian, Bantu Kameramen yang Terjatuh di Konser Kemenangan Indonesian Idol
PSSI sendiri memilih markas klub Persis Solo tersebut sebagai venue penyelenggaraan Kualifikasi Piala Asia U-23.
Indonesia terpilih menjadi tuan rumah kualifikasi Piala Asia U-23 2023. Pada ajang tersebut Skuad Garuda berada pada grup K yang berisikan tiga tim dan merupakan satu-satunya grup yang hanya dihuni oleh tiga tim.