- Bos federasi sepak bola Spanyol, Luis Rubiales, dikabarkan akan mengambil tindakan hukum sendiri untuk membuktikan dugaan pelecehan seksual atas namanya tidak benar.
Sebelumnya, Rubiales mendapat banyak kecaman sebab dugaan pelcean seksual yang ia lakukan pada pemain Timnas Wanita Spanyol, Jenni Hermoso usai menjuarai Piala Dunia pada 20 Agustus 2023 lalu.
Rubiales kedapatan mencium Hermoso tanpa persetujuan sang pemain. Banyak pihak yang mengkritik aksi tersebtu dan menganggap Rubiales melakukan pelecehan seksual.
Baca Juga: Tips Kesehatan: Jenis Gula Ini Ternyata Paling Berbahaya! Bisa Sebabkan Diabetes dan Komplikasinya
Rubiales juga dikabarkan menghadapi setidaknya tiga tuntutan hukum dan administrative, seperti diberitakan Reuters, dilansir Selasa, 29 Agustus 2023.
Rubiales, yang menolak untuk mengundurkan diri dari jabatan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol atau RFEF, mengatakan bahwa ciuman itu "spontan, timbal balik, euforia, dan suka sama suka".
RFEF juga telah mengatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum sendiri untuk membela Rubiales dan membuktikan bahwa dia tidak bersalah atas semua tuduhan.
Jaksa penuntut di Pengadilan Tinggi Spanyol, yang memiliki yurisdiksi karena final sepak bola tersebut berlangsung di luar negeri, telah menerima beberapa pengaduan yang menuduh adanya kemungkinan pelecehan seksual.
Dalam kasus-kasus seperti itu, dan ketika korban sudah dewasa dan cakap, jaksa penuntut umu Spanyol tidak dapat bertindak sendiri.
Jaksa Pengadilan Tinggi mengatakan pada hari Senin, 28 Agutsus 2023 waktu setempat mengatakan pihaknya akan menghubungi Hermoso untuk menanyakan apakah ia ingin membuat pengaduan pidana.
Baca Juga: Tips Kesehatan: Inilah Tanda Gula Darah Anda Tinggi Gejala Diabetes, Perhatikan Baik-Baik!
Sementara itu, jaksa penuntut telah memulai penyelidikan pra-persidangan. Penyelidikan iu akan berhenti jika Hermoso tidak mengajukan pengaduan dalam waktu 15 hari sejak dihubungi.
Agresi seksual, termasuk pelecehan seksual, di Spanyol dapat dikenai hukuman penjara antara satu hingga empat tahun penjara.