- Google pada hari ini merilis sebuah ilustrasi berupa Kapal Pinisi pada Google Doodle.
Ilustrasi Kapal Pinisi ini digunakan untuk merayakan penetapannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada 7 Desember
Lalu, bagaimanakah sejarah terbentuk dan pembuatan dari Kapal Pinisi yang menjadi ikon kebanggan pelaut Indonesia tersebut? Berikut informasinya
Sejarah Kapal Pinisi
Kapal pinisi telah menjadi ikon sejak 1500-an di Indonesia, terutama digunakan oleh pelaut dari suku Konjo, Bugis, dan Mandar di Sulawesi Selatan untuk keperluan perdagangan.
Namun, saat ini, banyak dari kapal-kapal ini telah bertransformasi menjadi daya tarik utama dalam sektor pariwisata.
Pengenalan kapal pinisi sangat mudah terutama di perairan. Ciri khasnya terletak pada penggunaan 7-8 layar, bersamaan dengan dua tiang utama di bagian depan dan belakang kapal.
Baca Juga: Tundukkan Chelsea, Manchester United Dekati Papan Atas Liga Inggris: Berikut Klasmen Sementara
Selain itu, sebagai kapal tradisional Indonesia, bahan pembuatannya adalah kayu.
Biasanya, empat jenis kayu dipilih untuk membuat kapal pinisi: kayu besi, kayu bitti, kayu kandole/punaga, dan kayu jati.
Di Indonesia, Kabupaten Bulukumba di Sulawesi Selatan, terutama tiga desa seperti Tana Beru, Bira, dan Batu Licin, dikenal sebagai lokasi utama pembuatan kapal pinisi.
Proses pembuatannya masih mempertahankan metode tradisional yang membutuhkan keahlian khusus.
Baca Juga: Viral! Kisah Heroik Tomi, Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi dengan Keberanian Tanpa Batas
Proses Pembuatan Kapal Pinisi