- Nvidia tendang perusahaan teknologi kelas berat Microsoft sebagai perusahaan berharga di dunia saat ini.
Pergeseran ini terjadi karena Nvidia mampu menjadi primadona di kelas kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan teknologi Microsoft resmi turun dari posisinya sebagai perusahaan berharaga di dunia, dan posisi itu berhasil direbut oleh Nvidia.
Nvidia berhasil membuat chip yang terus memainkan peran penting dalam mendominasi pasar kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Memprihatinkan! Tenda Jemaah Haji Indonesia di Mina Seperti Tempat Pengungsian Korban Bencana
Saham pembuat chip tersebut melonjak 3,2 persen menjadi 135,21 USD, sehingga meningkatkan kapitalisasi pasarnya menjadi 3,326 triliun USD atau setara dengan Rp53,57 kuadriliun, dilansir dari berbagai sumber, pada 19 Juni 2024.
Peningkatan ini terjadi hanya beberapa hari setelah mengalahkan pembuat iPhone Apple yang menjadi perusahaan paling berharga kedua.
Harga saham Microsoft diperdagangkan mencapai 447,21 USD dengan kerugian harian capai 0,26 persen dengan kapitalisasi pasar 3,32 triliun USD.
Sementara untuk Apple sendiri turun 1,3 persen menjadi 213,88 USD dengan nilai pasar 3,28 triliun USD dan dengan prestasi ini, Nvidia berhasil menjadi perusahaan ketiga di Amerika Serikat yang mencapai pencapaian tersebut setelah Microsoft dan Apple.
Baca Juga: SKK Migas Tetapkan Standarisasi Pengukuran CO2 Pada Program CCS/CCUS
Prestasi Nvidia yang berhasil memecahkan rekor terjadi saat permintaan terkait kecerdasan buatan (AI) meningkat secara global, sehingga perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan perusahaan teknologi.
Nvidia juga mencatatkan rekor keuangannya pada periode Februari-April tahun 2024. Saham perusahaan meningkat 12 persen pada 23 Mei setelah melaporkan rekor pendapatannya sebesar 26 miliar USD pada kuartal pertama yang berakhir April.
Pembuat chip ini juga mencatat rekor pendapatan pusat data kuartalan dengan besar 22,6 miliar USD, melonjak 427 persen dari periode yang sama pada tahun 2023.
Untuk laba bersih meningkat sebesar 628 persen menjadi hampir 14,9 miliar USD pada kuartal pertama dari 2 miliar USD pada periode yang sama di tahun lalu.