bdadinfo.com

Investasi Rp18,7 Triliun, Vietnam Siap Bersaing di Industri Otomotif Indonesia - News

Investasi Rp18,7 Triliun, Vietnam Siap Bersaing di Industri Otomotif Indonesia (setkab.go.id)

 - VinFast, produsen otomotif Vietnam, berencana menginvestasikan USD1,2 miliar atau setara dengan Rp18,7 triliun dalam ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia.

Presiden Joko Widodo menyambut baik komitmen investasi VinFast, menjamin kemudahan dan perlindungan bagi investor dalam ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.

Pemerintah juga akan memberikan insentif, termasuk tax holiday, tax allowance, insentif bea masuk, dan insentif PPnBM kepada VinFast.

Baca Juga: Beli Mobil Listrik Bisa Bebas Pajak, Produsen Molis Tergiur Investasi di Indonesia

Presiden Jokowi secara langsung bertemu dengan Chairman VinFast, Pham Nat Vuong, di Vietnam, dan menyatakan dukungan penuh terhadap rencana investasi VinFast di Indonesia.

Setelah interaksi dengan Chairman VinFast, Presiden Jokowi mengunjungi pabrik mobil listrik VinFast, di mana ia menyatakan bahwa VinFast dianggap sebagai perusahaan otomotif yang berkembang pesat.

"Kami memberikan dukungan penuh terhadap rencana investasi VinFast di Indonesia. Jika ada hal-hal yang berhubungan dengan izin, dapat langsung dikonsultasikan dengan menteri saya," ucap Jokowi.

Baca Juga: Dukung Gerakan G-60, PLN Bersama Forkopimda Payakumbuh Gelar Touring Molis

Presiden Jokowi menyampaikan harapannya bahwa kehadiran VinFast di Indonesia akan mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik dan dapat terhubung dengan industri baterai listrik di masa depan.

“Jadi, harapannya adalah ekosistem besar ini akan segera terwujud, seperti yang sering saya sampaikan. Chairman VinFast juga menyatakan komitmennya untuk segera memulai konstruksi," jelas Jokowi.

Dalam jangka panjang, investasi VinFast diproyeksikan mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 18,7 triliun di Indonesia. Pada tahap awal, VinFast akan mendistribusikan kendaraannya langsung dari Vietnam (CBU) kepada pelanggan di Indonesia.

VinFast berencana menginvestasikan dana sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 3,1 triliun untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik dengan kapasitas produksi antara 30.000 hingga 50.000 unit per tahun.

Selain itu, VinFast dan anak perusahaannya, GSM, telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT GoTo Tokopedia Tbk. untuk mendukung pengemudi Gojek beralih ke kendaraan listrik.

Di samping itu, GSM juga mengumumkan rencana investasi sebesar US$ 900 juta atau setara Rp 14 triliun di Indonesia dalam waktu dekat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat