bdadinfo.com

Anggawira: Pohon Industri Teh Mustinya Bisa Sehebat Kopi - News

Industri teh nasional belum sehebat kopi. Foto Dungthuyvunguyen  via Pixabay

- Industri teh di Indonesia belum semenarik kopi. Meski dalam beberapa tahun tumbuh, tapi masih kalah jauh dari industri yang identik dengan tempat tongkrongan itu.

Dalam satu webminar yang diselenggarakan Relawan Pengusaha Muda Nasional Indonesia Maju (REPNAS) yang di selengarakan beberapa waktu lalu terlihat, konsumsi teh selama 2007-2016 baru tumbuh 27% menjadi 350 gram per kapita per tahun.

Walau tumbuh, angka ini masih tergolong kecil dibanding Malaysia yang mencapai 1 Kg per kapita per tahun, atau bahkan Turki yang mencapai 3 Kg per kapita per tahun.

Baca Juga: Lapor Pak Polisi! Jalan Tol Lampung Nggak Aman, Banyak Pelempar Gelap Hancurkan Kaca Mobil: Kaca pecah bos, dilempar orang bos, Terbanggi bos!

Dengan banyaknya keragaman budaya, seharusnya industri teh nasional bisa lebih hebat dari saat ini.

Indonesia kaya dengan ragam sajian teh seperti Teh Poci di Jawa Tengah, Nyaneut Jawa Barat, Patehan Yogyakarta, Nyahi Betawi, Teh Talua Sumatera Barat dan Teh Tarik di Aceh dan Medan.

Indonesia masih membutuhkan banyak pelaku hilirisasi teh sehingga sajian teh berkembang menjadi specialty tea, artisan tea, mocktail tea, dan teh kemasan.

Baca Juga: Ketua PAN yang Juga Wakil Bupati Ciamis Diduga Turut Intervensi Suara di Pileg

Selain Anggawira, webminar yang dimoderatori oleh Muhammad Sirod ini juga menghadirkan Iriana Ekasari dan Iwan Setiawan.

Iriana Ekasari merupakan praktisi pertanian yang malang melintang di industri ritel fast moving consumer goods dan sempat menjadi direktur utama perusahaan dagang PTPN, PT. Kharisma Pemasaran Bersama. Sedangkan Iwan Setiawan memiliki ketekunan dalam membangun sajian teh di cafe yang ia dirikan.

Iriana mengatakan, banyak kondisi tidak ideal yang membuat industri teh tidak tumbuh subur seperti kopi. Seperti upah buruh petik yang tidak manusiawi dengan mempekerjakan perempuan.

"70% Pemetik teh adalah wanita," kata Iriana Ekasari.

Baca Juga: Sumatera Selatan Mengguncang Dunia! Pecahkan Rekor MURI dan Pembangunan Jalan Tol Terpeka Paling Cepat Selesai di Indonesia Seperti Sulap!

Selain itu, rendahnya mutu teh yang ada di negeri sendiri juga menjadi faktor masalah.

Ketua REPNAS Anggawira berharap pohon industri teh semestinya dapat berkembang cepat sebagaimana saudaranya, yaitu kopi yang bisa memutar ekonomi kreatif dan UMKM.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat