- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan data inflasi di Indonesia pada bulan Juni 2023 sebesar 3,52% secara tahunan atau year-on-year.
Sedangkan secara tahun kalender atau year-to-date, inflasi terjadi sebesar 1,24%.
"Jika dilihat secara series, secara bulan ke bulan terlihat lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya, yaitu Mei 2023 yang sebesar 0,09%," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan jasa BPS, Pudji Ismartini di Jakarta pada Senin, 3 Juli 2023.
Lebih jauh Pudji menjelaskan, inflasi pada bulan Mei 2023 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,61%.
Baca Juga: Menpora Dito Ariotedjo Bantah Tuduhan Terima Dana Rp 27 dalam Kasus Korupsi Proyek BTS 4G
Penyumbang inflasi bulanan terbesar pada Juni 2023 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,39% dan andil 0,1%.
Komoditas penyumbang inflasi secara month to month terbesar diantaranya adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,06%, tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04%.
Kemudian, telur ayam ras dengan andil sebesar 0,02% dan kontrak rumah, bawang putih, rokok kretek filter serta ketimun yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,01%.
Kelompok pengeluaran transportasi, kata Pudji, mengalami deflasi. Komoditas yang mengalami deflasi ini adalah bensin dan solar.
Adapun sebaran inflasi bulanan menurut wilayah secara umum dari 90 kota IHK terdapat 78 kota yang mengalami inflasi.
"Dari 78 kota tersebut, sebanyak 48 kota mengalami inflasi di atas inflasi nasional dan 30 kota lainnya di bawah inflasi nasional. Sedangkan, 12 kota lainnya mengalami deflasi," urainya.
Pudji melanjutkan, sebaran inflasi tertinggi dan deflasi terdalam masing-masing pulau adalah untuk Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga, yaitu sebesar 0,62%.
"Sedangkan, deflasi terdalam terjadi di Kota Padang dan Kota Tanjung Pandan, yaitu 0,03%," ucapnya.