bdadinfo.com

Menuju Pemilu 2024, BPS Nilai Partisipasi Perempuan di Perpolitikan Masih Kalah dibandingkan Laki-laki - News

Menuju Pemilu 2024, BPS Nilai Partisipasi Perempuan di Perpolitikan Masih Kalah dibandingkan Laki-laki (Pexels.com)

 - Di era kemajuan digital dan penuh transparansi seperti sekarang ini sejatinya sudah tak ada pemisah lagi soal perbedaan gender di beberapa bidang termasuk politik.

Partisipasi kaum hawa di kancah perpolitikan Indonesia tentunya harus lebih unggul lagi dibandingkan kaum Adam.

Sejak Pemilihan Umum 1999, jumlah perempuan yang terlibat dalam politik praktis tak pernah tembus dari 30% saja. Bahkan di periode 2021-2022 saja, menurut daria Badan Pusat Statistik (BPS) partisipasi perempuan di Parlemen hanya berkisar 21.9% sehingga hampir 80% nya masih dikuasai laki-laki.

Baca Juga: Partai Demokrat Kritisi Presiden Jokowi atas Sikap Tidak Netral dalam Pemilu 2024

Jika data BPS itu dibagi lagi per wilayah, maka didapatkan hanya ada  wilayah saja 1 wilayah saja yakni Kalimantan Tengah sebagai wilayah dengan keterlibatan perempuan di politik yang menyentuh angka diatas 30%.

Jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Sebuah Partai Politik telah diwajibkan memiliki wakil perempuan minimal 30% dalam pendirian maupun kepengurusan di struktur pusat.

Kemudian di Pasal 55 ayat 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 juga digambarkan dengan jelas bahwa setiap Partai Politik diharuskan mencalonkan tiga bakal calon legislatif Perempuan atau sekurang-kurangnya satu calon Perempuan.

Baca Juga: Bupati Bandung Bahas Keamanan Pemilu 2024 Saat Terima Silaturrahmi Kapolda Jabar, Begini Katanya

Minimnya keterlibatan perempuan di kancah politik Indonesia pernah dikomentari sebuah lembaga NGO yang fokus terhadap isu perempuan yakni Plan International.

Dilansir dari hasil risetnya bertajuk State oh The World's Girls Report (SOTG), Perempuan memiliki hambatan yang lebih kompleks dibandingkan laki-laki. Indonesia memiliki budaya Patriarki yang sulit untuk dihilangkan.

Jika dibandingkan dengan masyarakat global dari berbagai negara, Indonesia jelas ketinggalan dalam hal mendapatkan kepercayaan di ranah politik. Berikut gambaran dari riset Plan International, Bagaimana kepercayaan publik terhadap Perempuan jika ditinjau dari menjabat politis.

1. Pemimpin Lokal (Setingkat Walikota,Bupati,Gubernur dan lainnya)

Kepercayaan Masyarakat Indonesia : 36%
Kepercayaan Masyarakat Global : 57%

2. Politisi Nasional/Anggota Parlemen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat