– Dinamika Pilkada di Indonesia mulai merebak meski masih akan terselenggara pada akhir tahun mendatang.
Salah satu sorotan tajam tentu pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang terus memunculkan nama-nama beken.
Contoh saja Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan ada satu nama yang cukup populer, Dharma Pongrekun.
Baca Juga: Putin Memperingatkan Korea Selatan, Pasokan Senjata ke Ukraina akan Berisiko Besar
Mungkin jika dibilang lebih populer dari Ridwan Kamil dan Anies Baswedan masih diperdebatkan.
Namun ada fakta menarik yang menjadi bagian dari dinamika politik Pilkada di DKI Jakarta tahun ini.
Dharma Pongrekun, yang adalah seorang purnawirawan dengan jabatan terakhir adalah Analis Kebijakan Utama ini tak lolos verifikasi.
Pongrekun sendiri maju tanpa melalui partai, yang berarti melalui independen dan telah berhasil mengumpulkan 1,2 juta KTP. Bukan angka yang sedikit.
Dalam aturan yang berlaku, KPU menetapkan batas minimal pencalonan Gubernur adalah 600 ribu KPT.
Namun demikian, Pongrekun tak lolos verifikasi karena KPI mengesahkan hanya 400 ribu KTP dan itu tentu dibawah batas minimal.
Hal ini pun menjadikan banyak pro kontra dari kalangan masyarakat yang memang ingin melihat pemimpin baru di Jakarta.
Baca Juga: Gubernur Tegaskan Komitmennya Dukung Sektor Pendidikan dan Peningkatan Prestasi Pelajar di Sumbar
“Saya tambah yakin kerjaan KPU ga benar, merugikan banyak pihak,” tulis salah seorang warganet.