bdadinfo.com

Bank Indonesia Dukung Pertumbuhan Ekonomi Syariah Berbasis Digital di Sumatera - News

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung mendukung ekonomi dan keuangan syariah digital dalam Festival Ekonomi Syariah Sumatera   ((Dokumentasi BI))





- Penguatan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di wilayah Sumatra berhasil dicapai melalui langkah-langkah beragam, terutama dengan mempercepat proses digitalisasi. Salah satu elemen penting dalam perkembangan eksyar adalah rantai pasok halal yang juga turut berkontribusi.

Juda Agung, Deputi Gubernur Bank Indonesia, dalam acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatra, menyatakan bahwa kunci keberhasilan dalam mendukung ekonomi dan keuangan syariah adalah dengan dukungan teknologi digital.

Oleh karena itu, di Sumatra, berbagai upaya diberdayakan untuk mempercepat digitalisasi di sektor eksyar, seperti digitalisasi proses sertifikasi halal dan digitalisasi keuangan sosial ZISWAF (Zakat, Infaq, Shodaqah, dan Wakaf). Semua inisiatif digitalisasi ini sejalan dengan tema FESyar Sumatera 2023.

Baca Juga: Klasemen Konstruktor Usai F1 GP Hungaria: Lima Tim Teratas Berhasil Membawa Poin

"Melalui sinergi dan inovasi, ekonomi dan keuangan syariah di Sumatera mengalami penguatan yang kuat, dengan berfokus pada digitalisasi sebagai sarana untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Juda Agung dari Youtube Bank Indonesia.

“Dukungan teknologi digital menjadi pilar utama dalam langkah-langkah tersebut, membawa dampak positif bagi kemajuan ekonomi Sumatera yang melibatkan semua pihak secara berkeadilan," tambah Juda.

Juda Agung juga menyampaikan bahwa ada tiga celah dalam kunci keberhasilan dalam mendukung ekonomi dan keuangan syariah berbasis digital.

"Dalam pengembangan eksyar, terdapat tiga peluang yang perlu diisi. Pertama, terdapat sektor eksyar yang masih perlu dikembangkan, seperti industri wisata muslim. Kedua, pangsa pasar keuangan syariah masih berada pada tingkat stagnan sekitar 10 persen, meskipun produk keuangan syariah telah mengalami ekspansi, namun masih terbatas,” kata Juda.

“Dan yang ketiga, terkait literasi ekonomi syariah di Indonesia, masih tercatat pada angka 23,3 persen, yang jauh dari target 50 persen yang ditetapkan untuk tahun ini. Di wilayah Sumatera, survei dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa tingkat literasi eksyar tertinggi terdapat di Sumatera Barat sekitar 66 persen, diikuti oleh Sumatera Utara, Aceh, dan Jambi yang mencapai sekitar 20 persen," lanjut Juda.

Baca Juga: Begini Nasib Cinta dan Karir Senin Legi, Kalender Jawa Hari Ini Senin 24 Juli 2023 Lengkap Pembacaan Watak

Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera dimulai pada 21 Juli 2023. Saat upacara pembukaan, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memberikan apresiasi atas terselenggaranya FESyar Sumatera 2023 sebagai ajang percepatan pengembangan ekonomi syariah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Menghadapi pertumbuhan ekonomi syariah yang terus meningkat di Indonesia, Pemerintah berupaya memperluas dan mempercepat sertifikasi halal, khususnya bagi pelaku UMKM, melalui sosialisasi, pendampingan, dan Program SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis).

Kolaborasi antarpihak diperlukan untuk membangun ekosistem halal berkelanjutan, termasuk meningkatkan partisipasi UMKM dalam ekonomi syariah. Dalam rangka mendukung pengembangan eksyar, Pemerintah Sumatera Utara dan Bank Indonesia secara konsisten berkolaborasi untuk mengimplementasikan berbagai program, seperti ekosistem rantai halal.

Contoh digitalisasi eksyar di Sumatera antara lain penggunaan smart green house dan Internet of Things (IoT) dalam produksi pangan, adopsi pembayaran digital dengan QRIS melalui sinergi antara Bank Indonesia, Kementerian Agama, dan Badan Wakaf Indonesia.

Selain itu, upaya mengembangkan halal lifestyle dengan mendukung budaya dan perdagangan, termasuk peluncuran festival kuliner dan peragaan busana dengan tema busana tradisional Melayu khas Sumatera. Bank Indonesia juga berperan dalam mendukung digitalisasi melalui sistem pembayaran, seperti QRIS, BI-FAST, dan Kartu Kredit Indonesia (KKI).

Pada pelaksanaan FESyar, Bank Indonesia meluncurkan berbagai program penguatan rantai nilai halal untuk mendukung Indonesia sebagai pusat halal dunia. Program tersebut mencakup pemberian sertifikat halal gratis bagi UMKM melalui Program SEHATI yang melibatkan kolaborasi dengan Pemerintah, Baznaz, MUI, Kemenag, dan BPJPH setempat, serta pembentukan halal center dan program dedikasi untuk masjid dan pesantren.

FESyar juga melibatkan peluncuran Festival Kuliner “Halal The Kitchen of Asia” dan berbagai kegiatan lainnya yang berfokus pada ekonomi dan keuangan syariah. FESyar memperkuat sinergi dan partisipasi ekonomi syariah sebagai pusat keuangan syariah di tingkat regional, khususnya di wilayah Sumatera.

FESyar Sumatera merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 yang akan diadakan di Jakarta pada Oktober 2023, setelah sebelumnya telah diselenggarakan di Kalimantan dan Indonesia Timur (Kota Samarinda) dan Jawa (Kota Surabaya).

Festival berlangsung selama empat hari di kota Medan, dengan kegiatan yang bernuansa Islami, seperti Tabligh Akbar bersama Syekh Muhammad Jaber, forum/bincang syariah yang membahas pengoptimalan ekonomi dan keuangan syariah, serta berbagai lomba dengan tema syariah seperti busana muslim, pesantren unggulan, dakwah, wirausaha muda syariah, MTQ, dan konten eksyar. FESyar juga menampilkan pameran dari lebih dari 100 UMKM yang menawarkan makanan dan minuman halal, fashionwear yang modest, dan produk pariwisata muslim. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat