bdadinfo.com

Paling Terpuruk saat Pandemi, Perekonomian Padang Pariaman Kini Paling Melesat di Sumbar - News

Paling Terpuruk saat Pandemi, Perekonomian Padang Pariaman Kini Paling Melesat di Sumbar (akuntansilengkap.com)

Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah yang mengalami kontraksi paling dalam saat pertama kali pandemi covid-19 menyerang tahun 2020 lalu.

Disaat Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota di Sumbar hanya terkontraksi sekitar 1-2 persen, PDRB Kabupaten Padang Pariaman justru terkontraksi 10,46 persen.

Angka yang diperoleh Kabupaten Padang Pariaman tersebut justru jauh apabila dibandingkan dengan PDRB Provinsi Sumatera Barat yang hanya terkontraksi 1,61 persen.

Baca Juga: 5 Event di Kota Padang yang Wajib Dikunjungi pada Agustus 2023, Ada Festival Siti Nurbaya

Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, pada tahun 2019 tercatat PDRB berdasarkan harga berlaku Kabupaten Padang Pariaman sebanyak Rp21,25 triliun, sedangkan pada tahun 2020 hanya Rp17,93 triliun.

Berdasarkan PDRB dengan Harga Konstan 2010, PDRB Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2019 tercatat Rp13,33 triliun dan tahun 2020 menurun jadi Rp11,94 triliun.

Pada saat itu, sektor yang mengalami kontraksi paling dalam adalah sektor transportasi dan pergudangan yang menurun 47,03 persen, atau hanya sekitar Rp1,52 triliun pada tahun 2020 berdasarkan PDRB Harga Konstan.

Baca Juga: Pasutri Ditabrak Kereta Api di Lubuk Begalung Padang, Istri Tewas Suami Dilarikan ke RSUP M Djamil

Padahal pada tahun 2019, kontribusi sektor transportasi dan pergudangan di Kabupaten Padang Pariaman berkontribusi sebesar 30,23 persen terhadap PDRB, dengan nilai mencapai Rp2,88 triliun.

Penurunan juga terjadi pada sektor lainnya, seperti pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, konstruksi, perdagangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum meskipun persentasenya tidak sebesar transportasi dan pergudangan.

Namun demikian, pada tahun 2021 perekonomian Kabupaten Padang Pariaman mulai membaik. Tercatat pertumbuhan ekonominya mencapai angka 2,18 persen.

Tapi angka tersebut bukanlah angka tertinggi yang ada di Sumbar, karena pada tahun 2021, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Sumbar berada di angka 3,29 persen. Tertinggi adalah Kabupaten Agam 3,70 persen.

Justru pada tahun 2022-lah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman melesat cukup tinggi, yakni mencapai 6,87 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan rata-rata Sumbar yang hanya 4,36 persen.

Jika dilihat dari PDRB berdasarkan harga konstan pada tahun 2022, sektor lapangan usaha yang paling tinggi persentase peningkatannya dibanding tahun 2021 adalah sektor transportasi dan pergudangan (24 persen) atau Rp1,69 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat