bdadinfo.com

Kisah Aroma dan Tradisi Kopi Robusta Pagaralam Sumatera Selatan, Butuh Kehati-hatian dan Seleksi Tinggi - News

Kisah Aroma dan Tradisi Kopi Robusta Pagaralam Sumatera Selatan, Perlu Kehati-hatian dan Seleksi Tinggi (indonesiakaya.com)

- Di balik panorama alam yang memukau, Pagaralam mengungkapkan sisi lainnya yang tak kalah menarik, menjadi penghasil kopi robusta terbaik di Indonesia. 

Hubungan yang telah terjalin antara kopi dan masyarakat Pagaralam selama berabad-abad menjadi cermin harmoni dan dedikasi terhadap biji kopi.

Tak jarang, desa-desa di salah satu kabupaten di Sumatera Selatan ini merayakan tradisi kuno, menjemur biji kopi di halaman rumah mereka. Biji kopi yang kering kemudian menemukan jalannya ke tangan pengusaha kopi lokal yang berlimpah di Kota Pagaralam.

 Baca Juga: Sukses Mendunia, Ini 4 Fakta Seputar Kopi Mandheling Sumatera yang Fenomenal, Penikmat Kopi Wajib Tahu!

Tidak hanya menarik dari sisi budaya, tetapi juga dari segi proses produksi. Biji kopi yang telah dibeli dari petani, menjalani proses pembersihan dan penggorengan yang hati-hati. Setelah dimasak dengan hati-hati, biji kopi dibiarkan mendingin, kemudian dilakukan seleksi yang cermat untuk menghilangkan batu-batu. 

Pengusaha kopi seperti Arman Sukardi, pemilik Kopi Kawah Dempo, tahu bahwa proses penggorengan adalah kunci utama dalam menciptakan cita rasa dan aroma khas. 

"Proses ini memerlukan kayu bakar yang dikendalikan secara teliti, menghasilkan biji kopi dengan keharuman dan cita rasa yang terjaga," katanya.

Baca Juga: Terkenal di Dunia, Kenali Pengolahan Biji Kopi Sumatera yang Punya Rasa Spesial dan Jadi Andalan Starbucks

Arman Sukardi telah berkecimpung dalam dunia kopi sejak tahun 70-an, menghasilkan hingga 80 kg biji kopi setiap harinya.

Produk unggulannya, Kopi Kawah Dempo, tidak hanya memiliki cita rasa yang menggoda, tetapi juga menjadi oleh-oleh favorit bagi pengunjung Pagaralam. 

Dengan harga Rp40.000 per kilogram, kopi ini tidak hanya menghadirkan rasa asam dan pahit yang seimbang, tetapi juga aroma yang khas.

Meski Pagaralam telah berjasa sebagai sentra penghasil biji kopi, kedai kopi masih sulit ditemukan di sana. 

Menjadikan minum kopi sebagai tradisi yang akar dan ditanamkan dalam budaya Pagaralam memerlukan perhatian dari masyarakat dan pemerintah.

Arman Sukardi menyuarakan pentingnya pelatihan dan promosi gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah, untuk menggali potensi Pagaralam sebagai pusat kopi yang tak tertandingi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat