bdadinfo.com

Amerika Desak Indonesia, Biden: Kami Tidak Ikut Jika Rusia Ada di Pertemuan G20 - News

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. (Yonhap)

- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen telah memperingatkan bahwa agresi Rusia di Eropa Timur akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan sekitarnya. 

Presiden AS, Joe Biden ingin Rusia dikeluarkan dari forum ekonomi utama Kelompok G20.

“Presiden Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun,” kata Yellen.

Baca Juga: Membahas Berapa Banyak yang Tewas dalam Perang Rusia-Ukraina?

“Presiden Biden meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” kata Yellen dilansir dari Aljazeera melalui MSN pada Jumat (8/4/2022).

Hal itu dilontarkan Biden pada sidang Komite Jasa Keuangan Parlemen AS pada Rabu 6 Maret 2022, tentunya menimbulkan pertanyaan tentang masa depan G20, yang telah menjadi forum ekonomi dan kebijakan global utama sejak krisis keuangan 2008-2009.

Para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral akan bertemu secara langsung di Washington pada bulan April di sela-sela pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

Baca Juga: Kota Dipenuhi Mayat, Ukraina Tuduh Rusia Lakukan Pembantaian, Namun Dibantah!

Indonesia memegang kursi kepresidenan G20 tahun ini dan menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada bulan Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada bulan November di Bali.

Komentar itu muncul ketika pemerintahan Biden mengumumkan babak baru sanksi, termasuk terhadap dua putri Presiden Vladimir Putin dan memperketat hukuman terhadap bank-bank Rusia sebagai pembalasan atas kejahatan perang di Ukraina.

Sekutu AS dan Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia pada minggu-minggu pertama perang dan pejabat pemerintah dalam beberapa hari terakhir telah lebih fokus pada penutupan celah yang mungkin coba digunakan Rusia untuk menghindarinya.

"Perbendaharaan berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya sehingga tidak dapat mengambil manfaat dari sistem keuangan internasional," kata Yellen.

"Invasi Rusia, termasuk kekejaman yang dilakukan terhadap warga Ukraina yang tidak bersalah di Bucha, tercela, merupakan penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi dunia," katanya.

Kenaikan harga energi, logam, gandum dan jagung yang diproduksi Rusia dan Ukraina akan meningkatkan tekanan inflasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat