bdadinfo.com

Salah Kaprah! Berikut Deretan Mitos Kerja Remote yang Kurang Tepat, Faktanya? - News

Mitos dan salah kaprah tentang kerja remote (Freepik)

Para job seeker atau pencari kerja selalu membaca job desk di masing-masing lowongan yang tersedia.

Apalagi yang paling utama untuk mereka lihat adalah besaran gaji yang didapat dan waktu kerja.

Bicara soal waktu kerja, terkadang perusahaan membuka pekerjaan remote dibeberapa lowongan.

Akan tetapi, banyak yang beranggapan bahwa bekerja remote atau remote working tergolong karyawan pemalas. Lantas benarkah demikian? Berikut deretan mitos kerja remote yang salah kaprah.

Baca Juga: My Trip Jalur Darat: Lintas Barat Sumatera dari Bakauheni ke Padang Melintasi Surga Tersembunyi

1. Menurunkan produktivitas

Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang bekerja remote tidak akan bisa produktif.

Hal itu dikarenakan bekerja remote membuat pekerja tidak dapat bertemu langsung dengan rekan kerja ada atasannya.

Pekerja remote akan jauh dari pengawasan orang lain.

Baca Juga: Menelan Anggaran Rp2,8 Triliun, Infrastruktur Pendukung KIT Batang Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Namun hal tersebut dianggap keliru, anyak pekerja remote mengaku lebih produktif jika melakukan WFH atau work from home.

Adapun karyawan lebih memilih bekerja di luar kantor untuk mendapatkan konsenstrasi tinggi.

Baca Juga: Mengenal Bendungan Cabean, Bendungan di Jawa Tengah yang Dibangun untuk Menghindari Kekeringan Air

2. Punya work-life balance yang baik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat